JAKARTA, Waspada.co.id – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa ia merasa memiliki kekuatan besar di belakangnya, yakni dari tiga presiden RI, dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Saya merasa di belakang saya ada kekuatan tiga Presiden RI. Yang jelas, satu, Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi), jelas juga ada Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan saya juga merasakan Presiden Abdurrahman Wahid di belakang, mendukung saya,” ungkap Prabowo di acara Apel Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda di Jakarta, Jumat (2/1) lalu.
Prabowo yang masih menjabat menteri pertahanan ini menegaskan bahwa ia mengikuti sikap Presiden Jokowi yang telah memberinya contoh merangkul seluruh kalangan, termasuk terkait pengalamannya yang berekonsiliasi dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Ia bercerita, usai kalah kedua kalinya atas Jokowi pada Pemilu 2019, anak-anak muda dari Partai Gerindra mendorongnya untuk menerima ajakan rekonsiliasi dari Jokowi.
Prabowo pun akhirnya mengambil keputusan untuk bergabung. Menurutnya, itu adalah contoh persaingan yang keras, tapi tidak membuat sakit hati.
“Saya juga ingin mengikuti contoh beliau. Bilamana kita menerima mandat dari rakyat Indonesia, saya akan merangkul semua kekuatan. Saya katakan, saya bertekad menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.
Tekad tersebut, lanjutnya, tak hanya berupa sebuah janji kepada para pendukungnya, tetapi juga bagi orang-orang yang tidak memilihnya dalam Pemilu 2024.
“Saya akan membela, mengayomi, melindungi, dan memperjuangkan hak dan kehidupan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih saya, termasuk mereka yang mungkin masih tidak percaya dengan saya,” kata dia.
KPU RI menetapkan tiga pasangan calon sebagai peserta Pemilu 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dari nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Masa kampanye pun ditetapkan oleh KPU berlangsung pada 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024, diikuti masa tenang pada 11–13 Februari 2024. Pemungutan suara presiden-wakil presiden dan anggota legislatif berlangsung serentak di seluruh wilayah Indonesia pada 14 Februari 2024. (wol/ant/ryan/d1)
Discussion about this post