JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden RI Prabowo Subianto mendokan pemudik agar senantiasa mendapat kesehatan dan dalam perlindungan Tuhan Yang Mahakuasa.
“Semoga kita semuanya dan seluruh masyarakat yang akan melaksanakan mudik selalu berada dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Yang Mahakuasa,” kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3).
Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, kata Presiden, mudik merupakan tradisi untuk berkumpul kembali dengan keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat.
Kegiatan ini dinilainya menjadi momen untuk pulang ke kampung halaman berlebaran dengan damai dan sukacita.
Presiden pun berharap ibadah pada bulan puasa diterima oleh Allah Swt. dan mereka dapat dipertemukan kembali dengan bulan puasa pada tahun berikutnya.
“Empat hari lagi kita akan Berlebaran. Semoga ibadah kita diterima Allah Swt. dan kita dipertemukan kembali dengan bulan puasa yang akan datang,” kata Kepala Negara.
Mudik ramah anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan Mudik Ramah Perempuan dan Anak (MRPA) dengan memastikan tersedianya fasilitas yang aman, nyaman, serta memenuhi kebutuhan spesifik perempuan, anak, lansia, dan difabel.
“Mudik tahun ini jauh lebih ramah bagi perempuan dan anak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saya melihat adanya ruang laktasi di rest area, meskipun sejauh ini belum ada ibu menyusui yang singgah di sana, mungkin karena lebih nyaman menyusui di dalam kendaraan. Selain itu, ruang istirahat anak sudah cukup baik, sehingga mereka dan ibu-ibu bisa beristirahat dengan nyaman sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat meninjau kesiapan sarana dan prasarana mudik di dua lokasi strategis, yaitu Rest Area KM 57A ruas Tol Jakarta – Cikampek dan Pelabuhan Merak.
Peninjauan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H berjalan lancar serta ramah bagi perempuan dan anak, terlebih tahun ini Idul Fitri bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Menteri PPPA juga mengimbau para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak guna mencegah kejahatan dan penculikan, membawa kebutuhan khusus anak, serta memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan, terutama bagi yang menggunakan kendaraan pribadi.
Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas resmi yang disediakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Jika terjadi kekerasan atau insiden lainnya selama mudik, masyarakat dapat segera melapor ke layanan SAPA 129 atau posko pengaduan mudik terdekat,” kata Arifatul Choiri Fauzi.
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan orang yang bepergian selama liburan Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta atau sekitar 52 persen dari total jiwa penduduk Indonesia.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran dengan pergerakan orang mencapai 12,1 juta jiwa dan puncak arus balik terjadi pada H+5 Lebaran atau 6 April 2025 dengan pergerakan orang menjadi 31,49 juta.
Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi, sarana transportasi yang paling banyak digunakan untuk mudik adalah mobil pribadi (23 persen), disusul bus (16,9 persen), kereta api antar kota (16,1 persen), pesawat terbang (13,5 persen), dan sepeda motor (8,7 persen). (wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post