MEDAN, Waspada.co.id – Puluhan kaum muda berkumpul dalam satu momen untuk mendapatkan kesempatan mengikuti sejumlah kelas pelatihan pada agenda Creative Medan Training Community (CMTC) yang digagas oleh Tommy Pebrianto.
Di mana puluhan kaum muda ini nantinya akan mendapatkan pelatihan untuk mengekesplorasi kemampuan dalam dirinya.
Dalam kesempatan itu Tommy mengaku melakukan kegiatan tersebut berangkat dari kekhawatiran akan masa depan kaum muda.
“Ada kekhawatiran saya tentang masa depan kaum muda saat ini. Sehingga diperlukan kegiatan-kegiatan yang positif untuk mengasah skill mereka dengan membuat pelatihan atau kelas,” ujar Tommy saat menyampaikan sambutannya di acara CMTC yang berlangsung di Jalan Pemuda, Medan, Sabtu (24/2).
Tommy mengaku para peserta memiliki kesempatan untuk mengikuti beberapa kelas seperti barista, animasi, barbershop, konten kreator, fotografer dan bisnis.
“Nantinya mereka akan mendapat ilmu dari pakarnya masing masing. Dan harapannya mereka dapat membuat usaha atau kerja sesuai bidang keahlian yang dimilikinya,” ungkap Tommy.
Sementara itu, pembina CMTC, Prof Dr dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS (K), menyampaikan sudah saatnya bagi kaum muda terkhusus di Kota Medan untuk menggali potensi diri agar bisa berkualitas.
“Satu hal pasti saat ini Indonesia panen orang muda yang namanya bonus demografi, di mana jumlah orang mudanya lebih banyak dari orang tuanya. Problemnya adalah bagaimana membuat kaum muda ini berkualitas. Ini momen yang kita manfaatkan dalam hal populasinya. Mari gali potensi diri kita agar kaum mudanya bisa produktif,” ujar Prof Ridha.
Guru besar fakultas kedokteran USU dan juga pelaku entrepreneur itu coba membandingkan Indonesia dengan Portugal yang bisa maju kendati hanya mengandalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terbatas.
“Saat saya berada di Portugal, coba membandingkan sumber daya alamnya itu gak ada apa-apanya dibanding Indonesia. Hasil buminya juga jauh lebih sedikit dari kita. Mereka hanya mengandalkan pariwisata dan terkini pengembangan getah karet untuk alas lantai, tapi mereka bisa maju. Padahal generasi mudanya juga gak banyak,” ungkap guru besar Prof Ridha.
Untuk itu lewat CMTC Prof Ridha mengingatkan kepada puluhan peserta yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
“Ini langkah awal kita, sebagai angkatan pertama kita harapkan kita bisa lebih produktif agar ke depannya lebih baik lagi,” harapnya.
Dirinya kembali mengingatkan kesempatan besar di depan mata, karena saat ini hanya dua negara yang mengalami bonus demografi yakni India dan Indonesia.
“Jika adik-adik menjadi ahli tak menutup kemungkinan kita kerja keluar negeri. Dunia membutuhkan Indonesia. Dunia membutuhkan adik semua. Bagaimana kita bisa mengambil keaempatan itu. Manfaatkan, serius menggarap kesempatan itu dan Insya Allah bisa berhasil,” ungkapnya. (wol/rls/ags)
Discussion about this post