MEDAN, Waspada.co.id – Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) menghadiri pemeriksaan gratis untuk warga Medan tepatnya di Hello Kity Juice, Jalan Menteng Raya, Sabtu (8/6).
Prof Ridha mengapresiasi penyelenggara yang telah melakukan pemeriksaan gratis tersebut kepada warga.
Saat di lokasi, Prof. Ridha memuji antusiasme warga yang begitu tinggi dengan hadir untuk melakukan pemeriksaan cek Kesehatan gratis ini.
Pada kesempatan itu, Prof Ridha menyampaikan, Medan hari ini tentu kita banyak prihatin banyaknya pasien berobat keluar negeri, karena kepercayaan masyarakat sangat rendah.
“Satu sisi ini adalah masalah, satu sisi lain ini adalah peluang bahwa masyarakat membutuhkan pelayanan Kesehatan yang terbaik dengan tidak terlalu mempedulikan biaya,” jelasnya.
“Karena kan tidak mungkin pakai BPJS kalau keluar negeri. Jadi artinya, kita harus meningkatkan pelayanan kita. Nah, apa usaha kita untuk itu? Mungkin kalau kita bisa melihat hari ini, rumah sakit umum daerah kita mana? kan Pirngadi. Seberapa besar kepercayaan masyarakat berobat ke Pirngadi? Nah ini yang harus kita naikkan,” ucapnya.
Pirngadi itu, kata Prof Ridha, harus menjadi ujung tombak untuk menghadapi gempuran pertarungan antara pelayanan kesehatan di Medan dan di luar. “Bagaimana ini harus kita tingkatkan, peralatan dan dukungan terhadap tenaga kesehatannya. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat akan pelayanan kesehatan di Medan itu Insya Allah akan meningkat dan itu harapannya akan menjadi kepercayaan yang baru bagi pelayanan Kesehatan di kota kita,” urainya.
Dia menilai, regulasi yang sudah ada cukup baik. Hanya saja, tidak tertutup kemungkinan Medan bisa membuat rumah sakit lain dengan tipe C yang akhirnya bisa menjadi rujukan ke Pirngadi.
“Sebenarnya itu bisa dilakukan, itu tidak masalah. satu hal yang kita lakukan dengan pemberian UHC (Universal Health Coverage), itu bagus sekali. Tapi selalu ada ruang untuk menjadi yang lebih baik, bagaimana peningkatannya? Selama ini UHC advokasinya dilayani apa tidak di rumah sakit itu? Diterima tidak? Jadi kita itu tidak selalu berbicara apakah UHC itu diterima di rumah sakitnya, tapi kita harus melakukan audit medik, benar enggak pasien itu dilayani dengan benar di rumah sakit? Bukan artinya kita mencurigai, tapi kita perlu lakukan lebih dalam lagi advokasi kita, bukan hanya sekedar dilayani, tapi dilayani dengan standar pelayanan medik terbaik,” terangnya.
“Jadi UHC ditingkatkan.” tambahnya.
Kemudian yang harus diperkuat lagi yakni posyandu dan puskesmas, bagaimana promotif itu mejadi bagian penting dari pelayanan kesehatan, bukan hanya mengobati, tapi promosi pencegahan pencegahan penyakit.
“Kalau hari ini kita berbicara stunting, Medan itu dibawah angkat nasional dan Sumut. Jadi stunting di Medan itu sudah baik. Dan ini harus dipertahankan, diperkuat di posyandu dan puskesmas,” terangnya.
Bukan hanya stunting sebenarnya, tapi kita bisa cegah penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker untuk timbul manifes pada orang-orang yang punya ‘bakat’ itu.
“Jadi ada orang yang lahir dengan bakat penyakit-penyakit tertentu,tapi itu sebenarnya bisa dicegah untuk timbul. Diperkuat dimana? di puskesmas dan posyandu,” terangnya
Kemudian, sambungnya, pelayanan kesehatan terbaik bisa diberikan di RSUD dr pirngadi.
“Dan kita jangan lupa bahwa kita juga punya satu rumah sakit, Rumah Sakit Backhtiar Djafar. Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik, sehingga nanti bukan hanya orang berobat keluar negeri, tapi dia juga percaya untuk berobat ke kota tercinta kita ini,”
Sementara itu, Syahrin, penggagas pemeriksaan kesehatan gratis ini menyampaikan, pemeriksaan ini meliputi cek kolesterol, gula darah.
“Hari ini sekitar 150 orang yang hadir dan mudah-mudahan ini bisa bermanfaat buat warga,” tutupnya. (wol/rls/pel/d2)
Discussion about this post