PANGURURAN, Waspada.co.id – Masyarakat Desa Aek Sipitudai kini telah dapat menikmati air bersih dirumah, usai Pemerintah Desa melaksanakan program ‘Air bersih Hangoluan’ yang menyalurkan hingga ke rumah masing-masing warga.
Dimana sebelumnya, untuk mendapatkan air bersih, warga Desa Aek Sipitudai harus menjemput ke sumber air dengan menggunakan biaya operasional sendiri, bahkan beberapa warga mengaku harus berjalan kaki membawa air didalam jerigen.
Hal ini disampaikan oleh seorang Warga bernama Pardiman Limbong kepada Waspada Online, saat ditemui di Balairung, Desa Aek Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Rabu (7/8).
“Jadi sebelumnya kami ambil air, selalu dari Aek Sipitudai, yang merupakan salah satu objek wisata yang ada disini,” ujar Pardiman.
Ia menerangkan, seiring berjalannya waktu, melalui program pemerintah, masyarakat desa sudah pernah mencoba mengalirkan air menggunakan mesin pompa, akan tetapi mesin tak cukup kuat dan hanya dapat bertahan setengah tahun, lalu rusak.
“Maka kembalilah masyarakat mengambil air ke Aek Sipitudai, walau para wisatawan sempat merasa kurang nyaman berkunjung, karena aktifitas mandi, nyuci, hingga ambil air. Tapi apa boleh buat, karena hanya itu sumber air yang bisa diandalkan waktu itu,” tuturnya.
Menurutnya, program air bersih yang dilaksanakan oleh pemerintah ini, yang mengalirkan air dari Desa Singkam ke Desa Aek Sipitudai, merupakan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Berkat komunikasi yang terjalin baik antara pemerintah dan tokoh masyarakat, maka air dapat mengalir hingga ke rumah milik warga.
“Maka sekarang, kebutuhan air bersih buat masyarakat sudah terpenuhi, dan wisatawan yang datang ke Objek Wisata Aek Sipitudai pun merasa nyaman berwisata. Karena itulah hari ini masyarakat membuat acara syukuran atas itu,” kata Pardiman.
Kepala Desa Aek Sipitudai, Jenry Limbong menyebut berjalannya program ini merupakan berkat dari Yang Maha Kuasa, sehingga warganya kini dapat menikmati air bersih. Ia menjelaskan bahwa setiap rumah warga kini telah terpasang meteran air. Di mana perkubik air bernilai Rp2.000.
“Nantinya akan dikelola oleh BUMDes,” sambungnya.
Bupati Samosir, Vandiko Gultom yang hadir pada syukuran tersebut memuji dan mengapresiasi kekompakan masyarakat di kenegerian limbong sehingga air bersih yang melewati beberapa desa dapat terwujud dan dinikmati masyarakat.
“Kekompakan dan gotong-royong diantara kita masih sangat kuat di Kabupaten Samosir. Saya mengucapkan terima kasih kepada tiga kepala desa yang bersedia dilewati aliran pipa, sehingga bisa sampai ke Desa Aek Sipitudai, tentu saya harap, agar kokompakan dapat terus dijaga dan terus dijalin,” ujar Vandiko.
Menurutnya, agar pemanfaatan dan jaringan air bersih dapat terawat dan berkerlanjutan, Vandiko menyarankan agar sistem pengelolaan diserahkan ke BUMDes.
“Sekalian untuk perawatan juga akan menambah pendapatan desa,” imbuhnya. (wol/ward/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post