MEDAN, Waspada.co.id – Ibadah puasa di bawah cuaca panas terik dan menyengat tentu menjadi nilai lebih dalam hal ibadahnya.
Namun, kendati begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak dehidrasi dan justru bisa mengakibatkan batalnya puasa.
Tokoh kesehatan Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K) mengatakan jika cuaca panas dan terik biasa dirasakan saat awal puasa.
Namun, agar bagaimana bisa melalui puasa dengan aman tanpa kendala, guru besar fakultas kedokteran USU ini menyarankan agar selalu bersahur sebelum subuhnya serta mengkonsumsi air putih secukupnya.
“Dengan cucaca panas terik tentu menghasilkan keringat yang banyak dan bisa mengakibatkan dehidrasi. Menyiasatinya yakni dengan bersahur dan beraktifitas di luar ruangan sesuai porsi kebutuhan kita. Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu,” ujar Guru Besar Prof Ridha kepada awak media, Selasa (12/12).
Dirinya juga mengingatkan, bahwa sesuai hakikatnya puasa adalah menahan nafsu dan juga belajar merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang kurang mampu.
“Tentunya dengan puasa yang kita jalani di bawah sengatan terik matahahari, nilai ibadah yang kita dapatkan akan lebih banyak pastinya. Mari jaga ibadahnya dan juga jaga kesehatannya dengan konsumsi makanan yang sehat dan melakukan aktifitas sesuai kebutuhan kita,” ungkap guru besar Prof Ridha mengakhiri. (wol/pel/d2)
Discussion about this post