JAYAPURA, Waspada.co.id – Satgas Operasi Damai Cartenz mengabarkan menembak mati dua separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kontak tembak yang terjadi antara pasukan gabungan TNI-Polri dengan kelompok bersenjata OPM terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada, Kamis (11/4) waktu setempat.
Kontak tembak ini menewaskan dua separatis OPM atas nama Afrika Heluka dan Toni Wetapo. Kepala Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani mengatakan keduanya merupakan separatis pelaku pembunuhan.
Kombes Faizal menerangkan, Afrika Heluka dan Toni Wetapo masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan atas tindakan kriminal dan aksi-aksi separatisme bersenjata. “Pelumpuhan terhadap dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu adalah pesan tegas dan kuat dari aparat keamanan atas tindakan, dan para pelaku kejahatan dalam hal ini KKB, bahwa perbuatan yang mereka lakukan tidak dapat ditoleransi, dan tidak dapat dibenarkan,” kata Kombes Faizal dilansir dari laman republika, Jumat (12/4).
Afrika Heluka dan Toni Wetapo dalam catatan aparat keamanan Indonesia adalah anggota dari kelompok separatisme OPM. Namun keduanya berada dalam struktur kepemimpinan yang berbeda. Afrika disebutkan Kombes Faizal terafiliasi dengan kelompok separatisme di Yahukimo dengan pentolannya Kopi Tua Heluka.
Sedangkan Toni Wetapo juga anggota dari kelompok bersenjata Papua Merdeka yang juga berbasis di Yahukimo, namun berada di bawah komando Yotam Gwijangge. “Dua anggota aktif KKB tersebut, memiliki catatan-catatan kriminal yang mengharuskan diambil tindakan tegas,” ujar Kombes Faizal.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menambahkan, Afrika Heluka sejak 2022 sudah masuk dalam DPO. Dikatakan perannya dalam aksi penyerangan dan penembakan terhadap personel Polri di Polres Yahukimo pada 29 November 2022 lalu.
Dalam peristiwa penyerangan itu, satu personel kepolisian Brigpol Usdar wafat ditembus peluru tajam. Pada 30 November 2022, Afrika Heluka juga melakukan penyerangan terhadap personel Brimob Satgas Preventif Operasi Damai Cartenz yang menyebabkan satu personel gugur dan satu anggota kepolisian lainnya kritis.
Afrika Heluka, kata AKBP Bayu juga bertanggung jawab atas serangan ke markas Polres Yahukimo pada 30 Desember 2022. Namanya juga sebagai penanggung jawab atas serangan kelompok bersenjata ke markas Dandim 1715/Yahukimo yang menyebabkan satu anggota TNI gugur terkena tembakan pada pada 1 Maret 2023.
Aksi bersenjata Afrika Heluka terakhir kali tercatat pada 11 Maret 2023 yang bersama kelompoknya melakukan upaya pembajakan, dengan melakukan penembakan pesawat penumpang sipil Trigana Air B737PK-YSC. Toni Wetapo, pun punya catatan separatisme yang panjang.
AKBP Bayu mengatakan, Toni Wetapo punya nama alias yakni Toni Giban yang diketahui sebagai dalang dari sejumlah aksi-aksi pembunuhan terhadap masyarakat biasa. Toni Wetapo, kata AKBP Bayu, diketahui bersama kelompoknya melakukan pembunuhan terhadap warga pendatang, maupun orang asli Papua (OAP) yang melakukan pendulangan emas di Kali I pada 16 Oktober 2023 lalu.
“Dalam pembantaian itu, sebanyak 13 orang penambang meninggal dunia, dan satu orang mengalami luka-luka serius, dan dua orang sampai saat ini belum ditemukan jasadnya,” kata AKBP Bayu.
Toni Wetapo, masih menurut catatan kepolisian, kata AKBP Bayu juga terlibat dalam penembakan pesawat penumpang sipil WIngs Air di Bandara Nop Goliat di Distrik Dekai, Yahukimo, pada 17 Februari 2024 lalu. AKBP Bayu melanjutkan, dalam operasi gabungan Damai Cartenz yang menewaskan Toni Wetapo dan Afrika Heluka tersebut, aparat keamanan juga menangkap enam AOP lainnya, yang turut diduga sebagai anggota dari kelompok separatis Papua Merdeka.
“Enam anggota KKB yang lainnya, saat ini masih dalam pengamanan di Posko Damai Cartenz wilayah Yahukimo untuk pemeriksaan intensif,” begitu ujar AKBP Bayu.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mengakui dua yang ditembak mati oleh Satgas Damai Cartenz dalam serangan pasukan Damai Cartenz di Yahukimo tersebut adalah anggota dari kelompoknya.
“Korban adalah Afrika Heluka alias Namun Senik, dan Toni Wetapo alias Giban Wetapo,” kata Sebby dalam siaran pers yang diterima republika di Jakarta, Jumat (12/4).
Sebby, juga mengakui ada enam anggota kelompoknya yang juga ikut ditangkap di Yahukimo. Dari enam yang ditangkap tersebut, kata Sebby, satu di antaranya saat ini dalam perawatan di RSUD Dekai lantaran ditembak oleh Damai Cartenz. Yaitu, atas nama Anius Sigap.
Sedangkan lima lainnya, adalah Yoel Heluka, Mastenus Nikson Giban, Osier, Kris Giban, dan Sauli Payage. Sebby mengatakan, dari laporan yang diterima olehnya, tewasnya dua anggotanya itu terjadi pada saat pasukan Damai Cartenz melakukan pengepungan di Kali Wo, di Dekai, pada Kamis 11 April 2024 dini hari.
“Pasukan kami dikepung dan ditodong dengan senjata api dan dua di antaranya ditembak mati di tempat, dan anggota yang lainnya dibawa ke Pos Damai Cartenz,” begitu ujar Sebby.(wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post