MEDAN, Waspada.co.id – Aliansi Masyarakat Pendukung Ustadz Hidayatullah (AMPUH) melantik pengurus di 21 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Medan dalam upaya keseriusan bekerja, memperkanalkan, mendukung dan memenangkan ustadz Hidayatullah menjadi Wali Kota Medan 2024-2029 (Pilkada Medan 2024). Pelantikan sendiri dilaksanakan di Ranan Hall, Raz Residence Jalan Kemuning, Kota Medan, Jumat (14/6) sore kemarin.
Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua AMPUH Bukhari SE, Sekretaris AMPUH Sufrizal SH, Bendahara AMPUH Ridwan SE didampingi pengurus lainnya, Rosadi Rangkuti SE dan Muhammad Azhar ST. Hadir juga bakal calon Wali Kota Medan yang juga anggota DPR RI H Hidayatullah SE serta limaratusan pengurus dan simpatisan AMPUH.
“Hari ini kita berkumpul di sini dalam rangka pelantikan pengurus AMPUH di 21 kecamatan dan 151 kelurahan Kota Medan. Tujuan kita agar bisa bekerja, memperkanalkan, mendukung dan memenangkan ustadz Hidayatullah menjadi Wali Kota Medan,” kata Bukhari disambut riuh tepuk tangan ratusan masa yang hadir.
Pria yang juga berprofesi sebagai anggota DPRD Kota Medan ini mengatakan, muncul AMPUH ke permukaan, semoga bisa mengantarkan Hidayatullah menjadi Wali Kota Medan. “Kita sangat yakin karena ustadz Hidayatullah sudah teruji. Soleh, kaya akan pengalaman, memiliki integritas, clear and clean,” ungkapnya.
Bukhari meyakini, dengan latar belakang yang dimiliki H Hidayatullah, kepemimpinan Kota Medan ke depan akan lebih baik lagi. “Dengan inilah kita sangat yakin untuk terus bergerak di masyarakat dalam mewujudkan lahirnya kepemimpinan yang lebih baik di Kota Medan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, H Hidayatullah menyoroti pentingnya memperhatikan masyarakat miskin kota di Kota Medan saat ini. Dengan diberikan perhatian kepada mereka, maka pembangunan Kota Medan ke depan akan lebih baik.
“Memelihara orang miskin akan menumbuhkan ekonomi. Berteman dan membantu orang miskin dimana dengan begitu pendapatan yang dibelanjakan mereka akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Kenapa begitu, karena setiap pendapatan orang miskin digunakan untuk belanja,” katanya.
Politisi senior PKS ini mengatakan, ketika orang miskin pendapatannya ditambah, maka ekonomi akan tumbuh dan berkembang. “Ekonomi bergerak 60 persen karena konsumsi rumah tangga masyarakat miskin. Orang miskin bertambah pendapatannya maka perekonomian akan meningkat,” ujarnya.
Untuk itulah, tokoh ekonomi syariah Sumatera Utara ini menekankan Kota Medan butuh kebijakan redistribusi pendapatan agar Medan tidak menjadi milik segelintir orang. “Medan jangan menjadi milik segelintir orang, melainkan harus menjadi milik bersama, salah satu caranya dengan mengurus orang miskin dengan redistribusi pendapatan,” pungkasnya.
Acara yang berlangsung klhidmat ini diakhiri dengan membacakan ikrar ratusan pengurus AMPUH Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Medan.(wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post