PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Ada sekira 300 warga dari beberapa desa di Kecamatan Kotanopan, maupun yang berasal dari Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Muara Sipongi mendatangi Polsek Kotanopan, untuk memohon tambang tetap dibuka, Sabtu (30/3) malam.
Kedatangan mereka tak lain karena masalah krusial yakni permasalahan ekonomi yang disebabkan tingginya kebutuhan hidup. Padahal saat itu Polres Madina sedang berencana akan melakukan penindakan terhadap alat berat (ekscavator).
“Karena sulit mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari mangkanya mereka minta tambang dibuka. Kalau ada nilai sosialnya pasti kita tampung. Namun sebagai penegak hukum, itu ranahnya pimpinan yang akan memutuskan. Alhamdulillah, mereka langsung menerima dan membubarkan diri dengan tertib,” ucap Kapolsek Kotanopan, AKP P Ritonga.
Aspirasi yang disampaikan ini pun berlangsung kurang lebih 25 menit. Karena Kapolsek Kotanopan menampung aspirasi massa lewat mediasi dengan 10 perwakilan dari warga.
Sementara terkait dengan permasalahan warga, Ketua DPK MPI Madina, Benny Fatahillah memberikan dukungan. Dan mengatakan, apa yang disampaikan warga sudah tepat.
“Sudah tepat, namun untuk masalah ini sering kali warga di luar Kotanopan yang terlalu sibuk mengurusi tambang. Bisa jadi mungkin tidak kebagian ya. Kalau soal dampak lingkungannya, bukankah pejabat korup dan yang merasa tokoh di Madina ini lebih parah menelan anggaran, mulai dari dana desa sampai dana pembangunan sehingga Madina makin terbelakang. Jadi biarkanlah rakyat menikmati pemberian Tuhan,” sindirnya. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post