GAZA, Waspada.co.id – Relawan Medis Dompet Dhuafa, dr. Mohammed Shabat, bersama sang istri yang bertugas di Gaza, Palestina, meninggal dunia (syahid) dalam serang keji Isr*el.
Dari laporan yang diterima, Kamis (14/11), dr. Mohammed Shabat wafat dalam upaya menjalankan tugas kemanusiaan menyalurkan bantuan Dompet Dhuafa di Jalur Gaza, Palestina.
Istri dr. Mohammed Shabat juga merupakan seorang dokter yang ikut bersama berjuang menjalankan tugas mulia sebagai pekerja medis di wilayah yang tak ada lagi kata aman.
Juga 11 keluarga yang berada di kediamannya di Beit Hanoun, Gaza Utara, turut menjadi korban kekejian serangan Isr*el.
Dalam serangan yang merenggut nyawa dr. Mohammed Shabat dan keluarganya itu, ternyata anaknya bernama Jamal berhasil selamat, dan tengah dirawat intensif.
Dikatahui, dr. Mohammed menempuh pendidikannya di Indonesia, tepatnya di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Selama ini dr. Mohammed telah menjadi penghubung penting dalam penyaluran bantuan medis di Gaza, khususnya di wilayah Gaza Utara.
Beliau merupakan bagian dari FPEA (Alfursan Palestine Emergency Association) dan berdedikasi di RS Kamal Adwan.
Dengan kemampuan bahasa Indonesia mempuni menjadi sosok yang berperan dalam memastikan kebutuhan medis seperti titik layanan kesehatan, bahan bakar, obat-obatan, dan ruang hemodialisa dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
“Semoga Allah Ta’ala menempatkan beliau dan keluarganya di surga-Nya yang tertinggi, amin. Terima kasih dr. Mohammed Shabat perjuanganmu akan selalu menjadi inspirasi bagi semua,” tulis akun Instagram @dompetdhuafaorg. (wol/lvz/ags/d2)
Discussion about this post