P. SIANTAR, Waspada.co.id – Anggota DPRD Kota Pematangsiantar Astronout Nainggolan dari Komisi III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyelenggarakan reses pertama di tahun 2024, Selasa (20/4) sore.
Reses yang dihadiri oleh ratusan konstituen ini berada di Tomp’s Coffee, Jalan Toba No. 74 Kec. Siantar Selatan.
Dalam sambutannya, politisi PDIP ini mengatakan bahwasanya reses adalah bagian dari penjemputan aspirasi dari para konstituen yang berasal dari daerah pemilihan.
Astronout juga menyampaikan bahwa sampai diakhir masa jabatannya, akan tetap menyampaikan aspirasi dari masyarakat dan kritis terhadap kinerja Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Dalam reses kali ini, isu infrastruktur, UMKM, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta keberadaan odong-odong menjadi topik yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat, khususnya di Kecamatan Siantar Selatan.
Menyikapi hal ini, Astronout mengatakan bahwa proyek infrastruktur di Kota Pematangsiantar hanya mementingkan orientasi proyek dari pada orientasi program.
“Kalau orientasi program itu terinci, tahap demi tahap bahkan juga penganggaran untuk mencapai hasil yang maksimal kepada masyarakat. Tapi kalau orientasi proyek, perlu atau tidak, berguna atau tidak, yang penting terealisasi anggarannya itu,” ujar Astronout Nainggolan.
Dalam hal UMKM, seharusnya pemerintah harus ikut mempersiapkan pasar tujuan dari barang yang di produksi masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat bingung menjual kemana barang produksi UMKM nya. Saya juga sudah memberikan masukan kepada Walikota mengenai hal ini. Agar UMKM di Kota Pematangsiantar tetap hidup dan berkembang,” jelas Astronout.
Saat disinggung mengenai pengawasan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Astronout Nainggolan menyebut Kepala Dinas Sosial Kota Pematangsiantar “dableg”. Bahkan Astronout pernah mendapati ASN disana asyik berkaraoke di lingkungan kantor saat jam kerja.
“Dinas Sosial Kota Pematangsiantar cenderung cuci tangan bahwa penerima BLT pada akhirnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Saya akui memang itu benar, tetapi kan data penerima berasal dari mereka juga. Masih banyak di Kota Pematangsiantar ini pemerima BLT tidak tepat sasaran. Seharusnya mereka ikut mengawasinya,” tegas Astronout.
Astronout juga menyoroti keberadaan odong-odong di Kota Pematangsiantar yang sudah meresahkan dan membuat kota ini terlihat jelek seperti tak bertuan.
“Keberadaan odong-odong di Siantar sudah meresahkan dan membuat kota ini menjadi semrawut. Odong-odong ini juga tidak ada membayar pajak ataupun restribusi. Sebaiknya odong-odong ini dibuat aturan, dibatasi, di lokalisir, agar menghargai pengguna jalan yang lain, yang taat membayar pajak,” ujar Astronout.
Astronout Nainggolan juga menyoroti keberadaan perparkiran Kota Pematangsiantar yang semrawut. Menurutnya, Wali Kota Pematangsiantar dr. Susanti Dewayani Sp.A harus mencopot Kepala Dinas Perhubungan Julham Situmorang karena tidak dapat berkerja dan tidak kompeten di bidangnya.
Disela-sela acara reses ini, Waspada Online mengkonfirmasi isu yang beredar bahwa Astronout Nainggolan akan maju sebagai Calon Wali Kota Pematangsiantar 2024-2029.
“Saya berminat. Tapi saya tidak ambisius. Jangan sampai ambisi mengalahkan rasa rasionalitas saya. Saya berminat karena saya hanya ingin membangun kota Pematangsiantar ini, bukan karena jabatannya. Itu dua hal yang berbeda menurut saya. Yang jelas saya berminat. Saya akan menunggu, jika partai memberikan mandat atau rekomendasi kepada saya, saya akan maju,” tutup Astronout. (wol/azr/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post