MEDAN, Waspada.co.id – Calon Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas (Rico Waas) menghadiri diskusi publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2024 yang digelar di Universitas HKBP Nommensen Medan, Jalan Sutomo, Kecamatan Medan Timur, Jumat (4/10).
Kegiatan berlangsung berkat diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Peduli Keadilan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan, yang diketuai Rio Saputra Manullang.
Selain Rico, kegiatan yang mengangkat tema “Medan Punya Cerita” ini dihadiri calon Wali Kota Medan Prof. Ridha Dharmajaya dan calon Wakil Wali Kota Medan Yasir Ridho Lubis. Kemudian, Rektor Universitas HKBP Nommensen Dr. Richard Napitupulu ST MT, Dekan Fakultas Hukum Dr. Janpatar Simamora SH MH, dan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Selama diskusi berlangsung, kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut menjawab pertanyaan yang disampaikan para panelis dan tamu undangan secara bergantian.
Pertanyaan yang dilontarkan terkait dengan visi-misi dan program kerja yang akan dilakukan untuk menyelesaikan setiap persoalan di Kota Medan.
Diskusi diakhiri dengan penandatanganan fakta integritas dari ketiga calon yang berkontestasi di Pilkada 2024 mendatang.
Menurut Rico, diskusi publik yang diselenggarakan mahasiswa HKBP Nommensen ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Melalui ruang ini, mereka bisa melihat secara netral bagaimana pemikiran dan strategi dari para calon yang maju di Pilkada Medan.
“Saya rasa kegiatan seperti ini sangat baik dan positif. Namun, harus tetap berada di koridor Bawaslu dan KPU agar tidak melanggar aturan,” ujar Rico ketika diwawancarai wartawan usai kegiatan.
Pasangan nomor urut 1 itu mengatakan, semua pemikiran yang disampaikan para calon selama diskusi cukup bagus. Tidak ada calon yang mengatakan akan membuat Kota Medan ini rusak. Semua punya niat-niat yang baik untuk kota ini. Tinggal masyarakat yang menilai setiap ide dan gagasan dari para calon.
“Apakah pikiran-pikiran yang disampaikan memang dibutuhkan masyarakat, atau hanya berdasarkan teori dan narasi. Apakah ide dan gagasannya realistis atau tidak. Kemudian, masyarakat harus melihat juga bagaimana para calon mengeksekusi ide dan gagasannya, apakah sudah tepat atau tidak,” ucapnya.
Jika terpilih, Rico memastikan akan membuka ruang seluas-luasnya kepada kelompok mahasiswa untuk berkomunikasi bahkan memberikan kritik yang konstruktif.
“Kami ingin menciptakan mahasiswa yang benar-benar bisa menciptakan solusi-solusi di masa mendatang. Intinya kami sangat terbuka dan tidak anti dengan kritik dari mahasiswa,” pungkasnya. (wol/pel/d2)
Discussion about this post