MEDAN, Waspada.co.id – Calon Wali Kota Medan Nomor urut 2 Ridha Dharmajaya menjadi narasumber di Kuliah Umum Kelas XII SMAS Harapan 3 di Jalan Karya Wisata Ujung, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Jumat (8/11).
Dalam kesempatan itu, Ridha memberikan pencerahan kepada para siswa tentang bahaya penggunaan gadget atau dawai smartphone terlalu lama bagi kesehatan.
Sebab, katanya, akibat kecanduan gadget berdampak salah satu timbulnya penyakit yang dinamakan saraf kejepit pada leher.
“Biasanya saraf kejepit leher ini dialami oleh kalangan usia 50 tahun ke atas, tapi dua tahun terakhir ini ditemukan pasien berusia 14 tahun mengalami syaraf leher kejepit. Saat didalami penyakitnya, diketahui ternyata memiliki riwayat penggunaan gadget berlebihan di mulai dari belajar daring hingga dilanjutkan bermain game lebih dari 8 jam per hari,” katanya.
Dikatakan, saat ini didapati sebanyak 36,3 % remaja laki-laki usia 10-13 tahun mengalami masalah kesehatan mental. Sedangkan diusia yang sama, masih berdasarkan survey tersebut, perempuan mengalami masalah kesehatan mental sebanyak 34,2 %.
Selanjutnya, untuk usia di atasnya, yakni remaja laki-laki usia 14-17 tahun memiliki permasalahan mental sebanyak 33 %, sedangkan remaja perempuan di usia yang sama lebih tinggi dari laki-laki sebanyak 36,2 %.
Menurut Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia, gangguan ini akan menjadi
ancaman bencana di tengah bonus demografi Indonesia, sebab Indonesia Emas 2045 harus diperkuat mulai saat ini di tengah bonus demografi.
“Adek adek yang perlu diketahui bahwa saat Indonesia menempati peringkat pertama waktu penggunaan gadget dengan durasi penggunaannya 6 jam 20 menit. Dan jika ini terus berlanjut maka harapan bagi Indonesia yang bonus demografi akan musnah. Jadi, itulah yang disukai bangsa asing agar Indonesia tidak mendapatkan bonus demografi itu sehingga bangsa Indonesia tidak akan maju ke depan,” jelasnya.
Menurut dokter ahli spesialis syaraf itu bonus demografi ini harus dikelola dengan baik, seraya mengantisipasi segala efek negatif yang dapat merusak generasi, di antaranya penggunaan gadget pada anak yang dapat merusak kesehatan.
“Penggunaan gadget yang berlebihan akan menghabiskan waktu lebih banyak digunakan untuk bermain dengan gadget dibanding beraktivitas di alam sekitar. Ini menyebabkan tekanan dan penyempitan pada jaringan syaraf terutama pada tulang belakang dan leher,” katanya.
Keluhan yang terjadi pada penggunan gadget ini adalah cepat lelah, kurang konsentrasi, emosi tidak stabil yang sudah dialami oleh banyak anak-anak muda belia saat ini, karena kecanduan game online dan sosmed.
Kemudian pada closing statement kepada para siswa Ridha berharap untuk terus belajar dan juga rajin untuk membaca, karena dengan membaca akan menambah wawasan dan mengetahui dunia luar. (wol/ags/d2)
Discussion about this post