JAKARTA, Waspada.co.id – Pengamat sepakbola Ronny Tanuwijaya memberikan penghargaan tinggi dan pujian kepada Garuda Muda, meski Pratama Arhan dkk gagal meraih tiket ke final Piala Asia U-23 usai dikalahkan Uzbekistan, 2-0 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4).
“Garuda Muda tampil luar biasa hingga menembus semifinal. Ini sudah prestasi luar biasa. Semoga bisa merebut peringkat 3 saat lawan Iraq dan dapat main di Olimpiade Paris,” ujar Ronny, Rabu (1/5).
Dia menilai kekalahan dari Uzbekistan disebabkan strategi terbaca lawan. “Strategi STY dibaca oleh lawan. Build up serangan gagal terus dari belakang. Permainan satu dua sentuhan tidak jalan karena lawan melakukan man to man marking sangat ketat,”’tambahnya.
“Beruntung finishing touch lawan tidak sempurna, kalau nggak bisa kebobolan lebih banyak gol ke gawang kita,” terangnya.
Ditanya soal wasit, Ronny Tanuwijaya menyayangkan keputusan wasit VAR. “Dalam pertandingan sebelumnya setiap wasit VAR-nya dari Thailand selalu merugikan Indonesia. Gol Indonesia yang dianulir menjatuhkan moral pemain,” ungkapnya.
“Lini depan tanpa Rafael Struick agak tumpul. Sementara Marcelino selalu dikawal lawan. Witan jaraknya agak jauh, sehingga Ramadhan Sananta seperti bekerja sendirian di depan,” katanya.
Pengamat yang juga biasanya menggelar Old Star dengan petinggi Polri dan TNI itu memprediksi Indonesia akan meraih tiket ke Olimpiade Paris. Sebab kans untuk menembus Olimpiade belum pupus. Selain masih tersedia satu tiket melawan Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 yang digelar Kamis (2/5) peluang terakhir ada di babak playoff.
Seandainya gagal pada perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23, Indonesia harus melakoni babak playoff melawan wakil dari konfiderasi Afrika, Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei di Paris. Intinya peluang meraih tiket Olimpiade masih terbuka lebar. (wol/ari/d1)
Discussion about this post