MEDAN, Waspada.co.id – Imbal hasil US Treasury melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Imbal hasil US Treasury 10 tahun melemah di bawah 4,4 persen dan untuk imbal hasil US Treasury 2 tahun juga melemah di bawah 4,8 persen.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan pelemahan imbal hasil US Treasury tersebut tentunya menjadi kabar baik bagi mata uang Rupiah. Dimana Rupiah berpeluang untuk menguat terhadap US Dolar.
“Ditambah lagi kinerja USD Index juga turut mengalami pelemahan meskipun terpantau bergerak stabil dikisaran 104 dalam satu hari perdagangan terakhir. Namun, kinerja mata uang Rupiah pada sesi perdagangan pagi hari ini ditransaksikan melemah di level 16.255 per US Dolar. Meskipun rupiah berpeluang menguat, namun minimnya sokongan agenda ekonomi pada hari ini membuat Rupiah banyak digerakkan sentimen teknikal,” tuturnya, Rabu (5/6).
Sehingga membuka berpeluang Rupiah untuk bergerak volatile. Selain Rupiah, IHSG pada perdagangan pagi ini dibuka melemah tipis di level 7.092 (09.03), meskipun sejumlah bursa di Asia umumnya bergerak mendatar. IHSG juga memiliki kecenderungan untuk bergerak seirama. Dimana IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.070 hingga 7.120.
“Di sisi lain, harga emas juga bergerak sangat volatile dalam satu hari perdagangan terakhir. Harga emas bergerak dalam rentang $2.315 hingga $2.350 per ons troy nya. Dan pada perdagangan pagi ini harga emas ditransaksikan dikisaran harga $2.329 pr ons troy. Relatif stabil dibandingkan harga emas pada perdagangan sore kemarin,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post