MEDAN, Waspada.co.id – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya kembali ditanya tentang Lampung Pocong dan jet pribadi saat Debat Pilgub Sumut 2024.
Setelah pada debat-debat sebelumnya, proyek ‘Lampu Pocong’ kerap muncul dalam pertanyaan yang dilontarkan Paslon Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala.
Tak hanya Lampu Pocong, Privat Jet yang sempat bikin heboh lantaran Bobby Nasution terpantau menaikinya. Bahkan, Kaesang Pangarep juga tak kalah heboh usai video viral turun dari Jet Pribadi bersama sang istri beberapa waktu lalu.
Awalanya moderator memberikan pertanyaan yang disedian oleh panelis KPU Sumut. Adapun pertanyaan itu adalah terkait langkah konkrit paslon memberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Surya mengatakan langkah konkrit serta komitmen mereka memberantas KKN, pertama mewujudkan lembaga pemerintah yang bebas dari korupsi.
“Harus membentuk sistem, kemudian kita menghilangkan praktik suap, kemudian tidak ada jual beli jabatan pada saat nanti kami menjadi gubernur dan wakil gubernur,” kata Surya, dalam debat ketiga Pilgub Sumut, di Tiara Convention Hall, Rabu (13/11) malam.
Menanggapi hal itu, Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 Hasan Basri Sagala mempertanyakan soal perencanan proyek Lampu Pocong yang gagal dan isu penggunaan jet pribadi yang menyeret nama Bobby Nasution.
“Berkaitan dengan KKN, pertanyaan saya bagaimana ceritanya Lampu Pocong di Medan itu, bagaimana Pak Bobby mengatakan pembangunan harus pakai perencanaan yang baik, pembangunan harus dilaksanakan dengan pelaksanaan yang baik, setuju,” kata Hasan.
“Pertanyaannya, apakah pelaksanaan program Lampu Pocong itu dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, kedua berkaitan dengan KKN Pak Edy Ramayadi 5 tahun beliau menjabat tidak pernah satupun lembaga negara ataupun aparat penegak hukum yang memanggil pak Edy Rahmayadi,” sambungnya.
Menurut Hasan, apa yang dilakukan Edy Rahmayadi di periode sebelumnya merupakan bukti konkrit pemerintahan yang anti KKN.
“Pertanyaannya, masyarakat pasti tahu di mana ada Private Jet di situ ada gratifikasi karena itu pak, jangan bohongi rakyat, rakyat butuh pemimpin itu adalah perlu keteladanan pemimpin itu perlu moral,” sebutnya.
Merespon itu, Surya mengatakan, sebagai Bupati Asahan dalam berotasi pejabat Kabupaten Asahan tidak pernah ada jual beli jabatan. Dia juga menegaskan tidak pernah dipanggil oleh aparat penegak hukum (APH).
“Saya kalau perkara tidak dipanggil oleh aparat penegak hukum, Surya belum pernah dipanggil, Surya memimpin Kabupaten Asahan pejabatnya belum pernah ada yang dipanggil aparat penegak hukum, di Provinsi sudah ada, untuk yang Lampu Pocong kami silahkan pak gubernur (Bobby),” sebutnya.
Namun, sewaktu Bobby akan menjawab pertanyaan Hasan soal Lampung Pocong dan Private Jet. Moderator debat menghentikan Bobby, karena segmen tersebut diperuntukkan bagi calon wakil gubernur. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post