Sejumlah Harga Pangan Kembali Turun, Sumut Diprediksi Deflasi

MEDAN, Waspada.co.id – Harga sejumlah kebutuhan pangan di akhir pekan ini (Jumat) kembali mengalami penurunan.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan harga cabai merah turun di kisaran Rp25.000 hingga Rp33.000 ribu per Kg untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya.

“Harga cabai rawit rata-rata dijual di harga 39.200 per Kg di kota medan mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis),” tuturnya, Jumat (19/7).

Harga bawang merah juga terpantau mengalami penurunan dalam rentang Rp23.000 hingga Rp32.000 per Kg. Untuk harga bawang putih masih ditransaksikan dikisaran Rp38.000 hingga Rp42.000 per Kg. Harga daging ayam masih cukup stabil dan bertahan murah di level Rp23.000 hingga Rp29.000 per Kg. Secara keseluruhan, komoditas cabai dan bawang pada bulan juli ini ditransaksikan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

“Untuk komoditas telur ayam sejauh ini juga mengalami penurunan tipis. Harga telur ayam masih ditransaksikan dalam rentang Rp1.500 hingga Rp1.900 per butir nya. Sementara itu, komoditas lainnya seperti tomat, gula pasir, ikan tongkol, ikan dencis, beras, daging sapi, ditransaksikan relatif stabil di bulan ini,” ungkapnya.

Harga minyak goreng curah yang terpantau sedikit mengalami kenaikan. Harga minyak goreng curah saat ini ditransaksika dalam rentang Rp16.000 hingga Rp17.000 per Kg. Disisi lain, harga wortel juga mengalami kenaikan di bulan juli.

Diketahui, harga wortel terpantau ditransaksikan di kisaran Rp12.000 per Kg nya. Jadi secara keseluruhan pada bulan Juli ini harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juni sebelumnya.

“Sekalipun pada bulan Juni Sumut mencatatkan deflasi yang cukup signifikan sebesar 0,33 persen. Akan tetapi, di bulan Juli ini Sumut kembali akan melanjutkan deflasi,” jelas Gunawan.

“Bahkan masih berkesempatan untuk deflasi dikisaran 0,2 persen. Meskipun itu masih angka sementara, mengingat masih ada sekitar 12 hari ke depan yang bisa saja merubah ekspektasi deflasi pada bulan Juli,” tandasnta. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung