JAKARTA, Waspada.co.id – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengklaim pihaknya telah memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat. Salah satu pencapaian itu adalah mengubah asesmen menjadi sistem yang mengajak para guru untuk mementingkan pemikiran kritis dan kemampuan bernalar yang baik.
“Kita telah membuat 100 ribu Guru Penggerak di seluruh Indonesia yang akan terus mendorong Gerakan Merdeka Belajar ke depan,” kata Nadiem dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (19/4).
Selain itu, kata dia, Kemendikbudristek juga telah mengubah total sistem masuk ke perguruan tinggi menjadi tidak diskriminatif. Kemudian, memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk satu tahun untuk bekreasi di dunia masyarakat. Kemudian, melakukan dana abadi di sektor kebudayaan.
“Dan berbagai macam inovasi yang belum terpikir pada lima tahun lalu,” ucap Nadiem. Semua itu disampaikan Nadiem ketika Kemendikbudristek menggelar halalbihalal di Plasa Insan Berprestasi, Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4).
Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan unit utama dan pegawai di lingkungan Kemendikbudristek. Di lokasi, Nadiem mengapresiasi hasil kerja keras tim Kemendikbudristek atas berbagai pencapaian dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Pendiri Gojek tersebut juga menyampaikan terima kasih untuk seluruh dedikasi, integritas, dan kerja keras tim Kemendikbudristek. “Untuk mendorong Gerakan Merdeka Belajar, sangat membutuhkan pengorbanan yang luar biasa, mulai dari aspek waktu, tenaga, dan pikiran. Oleh karena itu, saya merasa bangga memiliki orang-orang hebat dalam tim Kemendikbudristek,” ucap Nadiem.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga besar Kemendikbudristek dan berharap Gerakan Merdeka Belajar akan terus berlanjut, bergelora, dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.(wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post