Waspada.co.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) belakangan ini menjadi sorotan karena banyak menginfeksi masyarakat di Indonesia. Terlebih beberapa waktu belakangan, Indonesia mengalami perubahan cuaca yang ekstrim.
Melansir dari data resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (10/4), total kasus DBD di Indonesia pada minggu ke-14 2024 ini melonjak pesat menjadi 60.296 kasus. Tak cuma itu, angka kasus kematian akibat DBD juga mengalami peningkatan menjadi 455 kematian.
Bahkan jika total kasusnya dibandingkan dengan minggu yang sama di tahun 2023 lalu, angkanya pun terlihat melonjak drastis hampir tiga kali lipat. Kemenkes melaporkan bahwa pada minggu ke-14 2023, jumlah kasus terinfeksi DBD tercatat sebanyak 20.502. Sedangkan untuk angka kematiannya mencapai 162 kasus.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa kabupaten/kota yang memiliki kasus DBD tertinggi di tahun 2024 yaitu Kabupaten Tangerang dengan 2540 kasus. Kemudian di posisi kedua ada Kota Bandung dengan total 1741 kasus. Bergeser sedikit dari Kota Bandung ada, Kabupaten Bandung Barat yang tercatat ada 1422 kasus DBD.
Selain itu, di urutan keempat ada Kabupaten Lebak yang tercatat sebanyak 1326 kasus dan Kota Depok dengan total 1252 kasus. Sementra itu, untuk kabupaten/kota dengan angka kematian akibat DBD yang tertinggi di Tahun 2024 jatuh kepada Kabupaten Bandung dengan total 25 kematian.
Di urutan kedua ada Jepara yang mencatat ada 21 orang yang meninggal akibat DBD. Lalu diikuti dengan Kabupaten Subang dengan total 18 kematian. Bukan cuma itu, Kabupaten Kendal juga menduduki posisi keempat yang melaporkan ada 16 kematian akibat DBD. Kemudian di urutan kelima ada Kabupaten Bogor dengan total 13 Kematian.
Oleh karenanya, masyarakat sebaiknya lebih berhati-hati terhadap gigitan dari nyamuk aedes aegypti yang bisa memicu terjadinya DBD. Sebaiknya hindari genangan-genangan yang ada di sekitar tempat tinggal untuk meminimalisir perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post