MEDAN, Waspada.co.id – Menjelang Ramadhan yang tinggal sepekan lagi, harga daging ayam kembali mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Sumut.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin menuturkan mengacu kepada PIHPS, harga daging ayam di Kota Medan saat ini ditransaksikan dalam rentang Rp39.500 hingga Rp40.500 per Kg.
“Demikian harga di sejumlah pasar di deli serdang yang juga naik dikisaran angka Rp40.000 ribu per Kg nya. Kenaikan harga pakan masih menjadi pemicu kenaikan harga daging ayam sejauh ini,” tuturnya, Rabu sore (6/3).
Setelah harga daging ayam, harga gula pasir naik dalam rentang Rp500 hingga Rp1000 per Kg nya sejak akhir pekan kemarin.
“Di Kota Medan, harga gula pasir ditransaksikan dalam rentang Rp17.000 hingga Rp18.000 per Kg nya. Harga gula pasir sudah merangkak naik dari akhir bulan februari kemarin. Sisi pasokan diduga terganggu memicu terjadinya penurunan produksi, dan menjadi pemicu utama kenaikan harga gula saat ini. Ditambah dengan kabar pengetatan ekspor gula pasir di Negara surplus gula,” ungkapnya.
Selanjutnya, ada harga minyak goreng yang kembali mengalami kenaikan, seiring dengan kenaikan harga CPO. Walaupun dalam kurun waktu enam bulan terakhir harga CPO sulit menembus level psikologis ataupun level resisten Rp4.000 ringgit per tonnya.
“Namun, harga minyak goreng yang juga sangat erat kaitannya dengan kebijakan pengendalian pasokan oleh pemerintah, tentunya memiliki keterkaitan dalam pembentukan harga minyak goreng di tanah air,” jelasnya.
Harga minyak goreng curah ditransaksikan di kisaran dalam rentang Rp15.250 hingga Rp16.000 per Kg di sejumah pasar di kota medan mengacu kepada PIHPS. Atau mengalami kenaikan Rp250 hingga Rp500 rupiah per Kg nya dalam sepekan terakhir.
Harga tersebut sangat berbeda dengan harga minyakita yang ditransaksikan stabil 14 ribu per liter nya. Sementara itu, harga CPO sebagai harga bahan baku minyak goreng sawit diproyeksikan akan bertahan mahal dipicu oleh produksi yang melemah, pelemahan mata uang ringgit terhadap US Dolar serta ancaman kenaikan harga minyak mentah dunia.
“Sementara itu, harga cabai merahmengalami penurunan di awal pekan ini. Harga cabai merah ditransaksikan dalam rentang Rp45.000 hingga 52.500 per Kg di Kota Medan. Sementara itu, harga cabai rawit ditransaksikan menguat Rp40.000 hingga Rp45.000 per Kg nya. Harga cabai masih berpeluang turun selama pasokan nantinya bertambah di pasar,” ungkapnya.
Di sisi lainnya, harga daging ayam bisa turun jika ada penurunan harga input produksi seperti harga pakan. Di sini peran pemerintah bisa memberikan kuota kebijakan impor jagung yang sifatnya ad hoc untuk perusahaan pakan ternak.
“Dengan catatan harga keekoomian jagung di tingkat petani harus tetap dijaga. Karena dari pantauan terjadi penurunan penjualan daging ayam dalam rentang 25 persen hingga 30 persen sejak harga daging ayam naik di bulan februari,” ungkapnya.
Peternak ayam bisa dirugikan disitu, karena kenaikan harga jual justru memicu kenaikan biaya produksi. Untuk gula pasir tidak ada pilihan lain selain menambah kapasitas produksi maupun kebijakan ad hoc lain seperti impor.
“Dan untuk harga minyak goreng, sebaiknya memang dikaji kembali harga keekonomiannya karena terjadi peningkatan biaya produksi belakangan ini,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post