MEDAN, Waspada.co.id – Dalam sepekan ke Depan, pasar keuangan akan lebih banyak dipengaruhi sentimen domestik.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan setelah sepekan sebelumnya pasar keuangan domestik lebih banyak dipengaruhi sentimen dari luar. Maka selama sepekan ke depan pasar keuangan akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri (tanah air).
“Seperti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama (Q1) 2023 yang diproyeksikan akan tumbuh negatif secara kuartalan,” tuturnya, Senin (6/5).
Data tersebut berpeluang menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan di tanah air. Selanjutnya, akan ada rilis data penjualan kendaraan bermotor serta data cadangan devisa. Di mana dua data tersebut juga berpeluang menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan.
Walau demikian, kabar baik bagi pasar keuangan juga berdatangan dari luar (eksternal).
“Seperti data ketenagakerjaan AS yang merealisasikan angka lebih buruk dari perkiraan. Yang menimbulkan harapan bahwa The FED masih berpeluang untuk menurunkan besaran bunga acuannya. Jika nantinya diikuti dengan pernyataan dovish sejumlah pejabat The FED di pekan ini, maka pasar keuangan bisa saja kembali mendapatkan angin segar dan mendorong pasar dalam tren menguat,” ungkapnya.
Dalam sepekan ke depan, pelaku pasar akan lebih mengkuatirkan sejumlah agenda ekonomi yang akan dirilis dari tanah air. Yang berpeluang membuat pelaku pasar lebih cenderung untuk mbersikap wait and see.
“Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG ditransaksikan menguat dikisaran level 7.150. Di sisi lain mata uang rupiah ditransaksikan menguat dikisaran level 16.000 per US Dolar,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post