MUAN, Waspada.co.id – Pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan di Bandara Internasional Muan pada hari, Minggu (29/12), telah menerima peringatan serangan burung dari menara pengawas sesaat sebelum mendarat.
Seperti yang dikutip dari The Korea Times, hanya satu menit setelah peringatan tersebut, pilot mengeluarkan panggilan darurat mayday, namun tak lama kemudian kecelakaan pun terjadi.
Selama konferensi pers berlangsung di Kompleks Pemerintahan Sejong, pejabat Kementerian Pertanahan Infrastruktur dan Transportasi mengatakan ada komunikasi antara pesawat dan menara kendali mengenai peringatan serangan burung sebelum kecelakaan. “Waktu pastinya akan diklarifikasi setelah meninjau perekam data penerbangan,” katanya.
Menurut kementerian, pesawat tersebut berusaha mendarat di Landasan Pacu 01 ketika menara pengawas mengeluarkan peringatan serangan burung.
Merasakan adanya bahaya, pilot mengumumkan mayday semenit kemudian. Menara kendali mengarahkan pesawat untuk mendarat di seberang Runway 19.
Dua menit setelah panggilan darurat, pilot mencoba melakukan pendaratan darurat tanpa mengerahkan roda pendaratan, sehingga menabrak penghalang keselamatan dan dinding luar Bandara Muan.
Salah satu kotak hitam pesawat telah ditemukan. Perekam data penerbangan telah diambil oleh Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api. “Kami berencana untuk mengamankan perekam suara kokpit tergantung pada situasi di lokasi,” kata Direktur Kebijakan Penerbangan Joo Jong-wan.
Penyebab jatuhnya pesawat diperkirakan akan terungkap lebih lanjut melalui kotak hitam pesawat dan perekam data penerbangan. (wol/ktimes/mrz/d1)
Discussion about this post