MEDAN, Waspada.co.id – Gerakan Serikat Pekerja dan Buruh bersama Apindo Sumatera Utara (Sumut) melakukan unjuk rasa penolakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di depan Gedung DPRD Sumut, Jalam Imam Bonjol, Kamis (27/6).
Pimpinan Aksi, Jhonson Pardosi mengatakan penolakannya terhadap program Tapera tersebut karena dianggap hanya membuat beban terhadap para pekerja.
“Kami datang ke DPRD Sumut hari ini untuk menyatakan penolakan terhadap program Tapera, pemerintah kami rasa setiap tahunnya selalu mengeluarkan regulasi pada saat kenaikan upah, yang mana kali ini pekerja harus mengiur kembali dari upahnya,” kata Jhonson.
Jhonson mengatakan, para buruh keberatan dalam undang-undang Tapera tersebut dan meminta pemerintah untuk segera mencaubut undang-undang yang mengataur soal Tapera.
“Ya kami mau ini dicabut, undang-undang ini harus dicabut, butuh berapa lama para pekerja bekerja untuk bisa memiliki rumah, apa iya itu akan terjadi?, hari ini kami bawa barongsai, itu bentuk semuanya kami menolak, bahkan barongsai pun menolak Tapera,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Apindo Sumut, Haposan Siallagan beranggapan Tapera merupakan bentuk tabungan, yang mana hal tersebut tidak boleh diwajibkan dan dibebankan kepada pekerja.
“Inikan tabungan, nah kalau tabungan itu apakah wajib? Bagi yang mau ya silahkan, tapi kalau yang tidak mau jangan dipaksa harus mau, namanya juga tabungan. Maka dari itu kami maunya ini dihapuskan saja, kalau tidak dihapuskan kami akan terus melawan,” ujaranya.
Tak lama berselang, Anggota Komisi A, DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti menemui para buruh yang demo. Rudi memastikan tuntutan para buruh akan menyampaikan aspirasi serikat buruh terkait penolakan Tabungan Perumahan Rakyat ke Pemerintah Pusat.
“Demo mereka inikan meminta kita menyampaikan petisi dan aspirasi mereka ke Presiden RI dan DPR RI, jadi kita ini akan mengemailkan atau ngefaksmilkan itu ke sekretariat presiden, agar bisa dipelajari Presiden,” ujar Rudi.
Politisi PAN ini juga menegaskan, DPRD Sumut berada dipihak rakyat dan dirinya sebagai pribadi pun merasa Program Tapera bakal membebani para pekerja.
“Pada intinya kita berpihak kepada masyarakat dan buruh, saya juga sebagai pribadi merasa itu memberatkan masyarakat di Indonesia terkhusus di Sumatera Utara,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post