MEDAN, Waspada.co.id – Prof. Ridha Darmajaya, calon Wali Kota Medan dalam Pilkada 2024, temu ramah dengan tokoh agama dan tokoh pemuda di Jalan Veteran, Medan, Senin (9/9) petang.
Acara ini turut dihadiri oleh Datuk Agus, Ketua Pemenangan Metar Berani (Medan Utara Bersama Prof Ridha – Abdul Rani), dan bersama tokoh agama lainnya yang menyatakan dukungan penuh terhadap Prof. Ridha.
Dalam kesempatan itu, Datuk Agus menjelaskan alasan kuat mendukung Prof. Ridha. Ia menyoroti karakter Prof. Ridha yang bukan berasal dari dunia politik, melainkan seorang akademisi dan ahli kesehatan yang memiliki visi besar untuk memperbaiki Kota Medan, khususnya kawasan Medan Utara.
“Dua tahun lalu, ketika pertama kali bertemu dengan beliau, Prof. Ridha sudah memiliki tekad besar untuk mengubah citra Medan Utara yang dikenal kumuh dan kurang aman. Kami telah berkeliling ke berbagai daerah di Medan Utara, termasuk Belawan dan Kampung Nelayan. Bahkan saat terjadi banjir rob, beliau turun langsung ke lapangan, basah-basahan bersama kami,” ujar Datuk Agus.
Datuk Agus menambahkan, keseriusan Prof. Ridha terlihat dari langkahnya untuk memahami akar permasalahan di Medan Utara, terutama dalam menangani isu banjir. Salah satu inisiatif yang ia tawarkan adalah menciptakan kompetisi bank sampah di setiap lingkungan.
“Prof. Ridha menawarkan solusi konkret. Misalnya, membuat bank sampah dengan memberikan penghargaan kepada lingkungan yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak dari parit-parit,” tambah Datuk Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Datuk Agus juga menyampaikan rencana untuk menggelar pengukuhan pengurus Metar Berani pekan depan. Tim ini akan menjadi motor penggerak kampanye Prof. Ridha di Medan Utara, dengan target memperluas dukungan di wilayah tersebut. Pengukuhan akan melibatkan sekitar 200 orang yang siap terjun langsung dalam kegiatan kampanye.
Tak hanya itu, Datuk Agus berkomitmen untuk mendukung kampanye Prof. Ridha dengan pemasangan spanduk di empat kecamatan di wilayah Medan Utara.
“Nanti setelah nomor urut keluar, kami akan sebar 300 spanduk lagi untuk memperkuat dukungan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Ridha Abdul Rani menyampaikan visi dan komitmennya dalam memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi Kota Medan dan warganya.
Dengan penuh semangat, ia menekankan pentingnya mengatasi berbagai masalah krusial seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga kebijakan pajak yang memberatkan masyarakat.
“Saya berjuang hari ini untuk masa depan kita dan keluarga kita. Kita ingin tidak ada lagi orang yang lapar dan bingung mau makan apa. Kita ingin anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bukan hanya gratis tapi juga dengan gedung yang layak dan guru yang digaji dengan pantas,” ujar Prof. Ridha dalam acara tersebut.
Ia juga menyinggung tentang pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan. Menurutnya, masyarakat harus tahu ke mana harus berobat dan mendapatkan perawatan yang benar, bukan sekadar diterima di rumah sakit tapi tanpa pengobatan yang optimal.
“Kita juga mau tidak ada lagi pajak-pajak yang mencekik, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tiba-tiba naik berkali-kali lipat. Kita harus bersama-sama mencari solusi agar masalah ini bisa diatasi,” tambahnya.
Prof. Ridha berjanji bahwa dalam 80 hari ke depan, ia dan timnya akan bekerja keras untuk mewujudkan harapan masyarakat. “Insyaallah, kita akan bekerja semaksimal mungkin dalam 79 hari ke depan. Kita berharap Allah memberkahi perjuangan kita ini, dan kita mencapai kemenangan bersama,” tutupnya.
Selain itu, Prof. Ridha juga mengingatkan bahaya politik uang yang dapat merugikan masyarakat dalam jangka panjang. Ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak tergoda dengan iming-iming uang dalam memilih pemimpin.
“Uang Rp100.000 yang diterima hari ini bisa merugikan kita selama 5 tahun ke depan. Pilihan kita adalah kemerdekaan kita, dan pada saat kita mencoblos, kita bersaksi kepada Allah bahwa inilah pemimpin terbaik bagi kita,” tegasnya.
Ia juga meminta para pendukungnya untuk aktif mengingatkan keluarga, tetangga, dan teman agar berpartisipasi dalam Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
“Ingatkan mereka tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar, jelaskan prosesnya, dan Insyaallah kita akan melihat hasil yang baik,” pungkasnya. (wol/pel/d2)
Discussion about this post