MEDAN, Waspada.co.id – Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya temui Uskup Medan Mgr Kornelis Sipayung OFM Cap di Catholic Centre, Jumat (25/10).
Pertemuan yang berjalan penuh keakraban itu diawali dengan doa yang dipimpin oleh Pastur Adrianus Sembiring OFM Cap.
Prof Ridha hadir bersama sekretaris pemenangan Boydo Panjaitan dan kader PDI Perjuangan Sumut Mian Silalahi.
Dalam silaturahmi ini Mgr Kornelis Sipayung membuka dengan pernyataan Quo Vadis Kota Medan yang akan dipimpin Prof Ridha Dharmajaya Sembiring.
Prof Ridha mengungkapkan jika dirinya fokus pada program masa depan Kota Medan menuju kota maju dan penuh peradaban.
Salah satu yang menjadi fokusnya yakni meningkatan pendidikan terutama pendidikan karakter.
“Selain itu kita juga ingin menurunkan tingkat kriminalitas dimana kota Medan tertinggi di Indonesia begitu juga dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan membangun Medan sebagai kota industri jasa untuk mengurangi tingkat penggangguran,” sebutnya.
Masih menurut Prof Ridha, menuntaskan program belajar 12 tahun, dirinya menekan pada pendidikan karakter dengan bekerjasama dengan pars pemuka agama.
“Pendidikan karakter dibangun dengan membangun karakter para pendidik agar bisa ditransfer karakter yang positif bagi siswa. Kita juga akan menjalin kerjasama dengan pemuka agama agar bisa mentransfer pendidikan yang positif bagi keluarga siswa,” katanya.
Selanjutnya Prof Ridha menjelaskan perihal menurunkan penggangguran dan tingkat kriminalitas dengan memperkuat Medan sebagai kota industri jasa.
“Salah satu industri jasa yang akan ditingkatkan adalah jasa kesehatan. Berdasarkan data banyaknya warga Medan yang berobat di luar negeri terutama Penang dan Singapura maka layanan dan kualitas di Puskesmas harus ditingkatkan lagi dan Medan harus bisa menciptakan Medical Tourism. Contoh bagaimana Medical Tourism yang dilakukan oleh Bumrungrad International Hospital Thailand bisa menjadi RS rujukan di AS,” sebutnya.
Mgr. Kornelis Sipayung mengamini tentang pentingnya pendidikan karakter yang dirasakan sangat kurang saat ini. Beliau mengambil contoh tentang tenaga kerja Filipina yang lebih diminati oleh negara di Timur Tengah dan Asia Timur.
“Tenaga kerja Filipina dikelola menjadi penghasil devisa terbesar. Membangun karakter yang baik akan meningkatkan kualitas SDM bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi jumlah penggangguran dan kriminalitas di Medan,” ucapnya.
“Kami sangat membuka diri bekerjasama dengan Pemko Medan dalam membangun karakter masyarakat bersama pemuka agama lainnya,” sambung Mgr Kornelis Sipayung.
Pertemuan itu pun ditutup dengan doa yang dipimpin Pastur Adrianus Sembiring. (wol/ags)
Discussion about this post