MEDAN, Waspada.co.id – Kenaikan jumlah angka anak penderita Gangguan spektrum autisme (ASD) patut menjadi perhatian setiap komponen masyarakat.
Rasio anak yang terkena autis semakin tinggi dengan perbandingan 1 dari 100 anak terdiagnosa positif autis.
Hal tersebut dicetuskan Ketua DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA) Sumut, Arieta Aryanti pada acara Autism One Day Festival yang berlangsung di Atrium Manhattan Square.
“Dalam 100 kelahiran ada 1 anak yang terdiagnosa autis. Ada peningkatan yang cukup besar dibanding sebelumnya. Maka hal ini sudah sepatutnya menjadi perhatian kita semua,” ungkap Arieta, Selasa (27/8).
Sebuah langkah dalam upaya mendukung anak-anak dengan autisme melalui pembentukan kegiatan Autism Awareness Association (AURA) yang dipersembahkan oleh Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA) DPD Sumut dan Lions Club Medan Profesional.
“Di mana para orang tua dengan anak autistik dapat membagikan pengalamannya. Yuk Bicara Tentang Autism di Sekitar Kita dan Bergabung dengan Autism Awareness Association (AURA) Sharing, Caring, Loving,” jelasnya.
Terbentuknya Aura merupakan langkah baik sebagai wujud nyata perhatian terhadap anak dengan autistik.
“Dari sini kita berharap mampu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dengan gangguan autis,” ucap Arieta.
Lalu, keuntungan dari bazaar pada acara Autism One Day Festival tersebut 10 persen akan disumbangkan untuk program Autism di Kota Medan.
“Semua ini menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap autisme untuk perubahan yang lebih baik di masa mendatang,”katanya.
Autism One Day Festival yang diselenggarakan oleh PERPINA berkolaborasi dengan Lions Club diisi dengan acara seminar dalam 3 sesi talk show.
Seperti pada sesi pertama SPEAK UP!! dipandu oleh Ika PD, menghadirkan perwakilan dari Dinas P3AKB Ibu Roima dan Ibu Revita Lubis Ketua YPAC Medan sebagai narasumber. Ibu Roima menyampaikan “Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bertekad mewujudkan lingkungan layak anak di tahun 2030, yaitu dalam enam tahun kedepan dan ini tentunya membutuhkan dukungan dari masyarakat”.
Pada kesempatan tersebut Revita Lubis berbagi pengalaman bagaimana dirinya menangani anaknya yang terdampak autis hingga mandiri bahkan kini sedang menempuh S2.
“Saya bahkan tidak menganggap anak saya itu autis. Saya perlakukan dia layaknya anak saya yang lain yang normal. Cuma memang perjuangannya beda. Saya lakukan dia diet khusus dan ini sangat banyak membantu,” paparnya.
Juga ada talkshow sesi kedua dengan tema Deteksi Dini Autism menghadirkan narasumber dari kalangan psikilog, yakni Rahmadani Hidayatin, Oktariani S.Psi M. Psi dari kalangan akademisi dan dr Winra Pratita selaku dokter spesialis anak konsentrasi nutrisi dan metabolik.
Dilanjutkan talk show Peran Generasi Muda Terhadap Autisme di Indonesia menghadirkan narasumber Saanti dari Lions Youth Exchange Committe Chairperson, Helena Sihotang dari akademisi dan dipandu oleh moderator Ida Royani.
Dalam kesempatan tersebut turut menghadirkan konsultasi gratis autism, periksa mata, gula darah, bazar dan lomba fashion show kategori remaja dan anak berhadiah jutaan rupiah. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post