MEDAN, Waspada.co.id – Parkiran tepi jalan masih menuai sejumlah masalah. Kendati telah memiliki barcode parkir berlangganan namun masih banyak pengutipan yang terjadi.
Tak jarang keributan terjadi antara pemilik kendaraan dan petugas parkir, bahkan sempat viral di sejumlah media sosial.
Kondisi itu jugalah yang menarik perhatian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).
Ketua FPKS DPRD Kota Medan, Syaiful Ramadhan, dalam sidang paripurna DPRD Kota Medan, Senin (15/7) kemarin, meminta pemerintah kota untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
Hal itu menurutnya penting, agar tercipta suasana nyaman bagi masyarakat Kota Medan yang telah membayar retribusi parkir selama setahun.
Tokoh masyarakat Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) pun ikut menyahuti situasi tersebut.
“Kondisi hari ini dimana kita kesulitan hidup, lapangan kerja sulit didapat. Juga petugas parkir, nasibnya seperti tergantung. Ini harus segera diselesaikan,” ujar Prof Ridha.
Menurut Prof Ridha itu hanyalah masalah sederhana yang harusnya bisa diselesaikan tanpa harus menimbulkan sejumlah masalah.
“Tinggal dipastikan berapa dana yang masuk ke pemerintah daerah, jumlah petugas parkir berapa orang dan tiap orang dapat berapa setiap bulannya serta status kepegawaiannya mereka (petugas parkir) seperti apa,” ungkapnya.
“Kalau pengaturannya sudah jelas di awal tentu saja masalah seperti itu tak akan terjadi lagi,” sambungnya.
Disinggung adanya setoran parkir kepada Ormas, sosok calon walikota Medan itu justru menilai Ormas merupakan bagian dari pelaku pembangunan yang mendapatkan bantuan pembinaan dari pemerintah.
“Petugas pemerintahnya harus membangun komunikasi yang baik dengan Ormas untuk menemukan solusi. Sehingga ini tidak berlarut-larut dan masyarakat bisa merasakan kenyamanan saat parkir di tepi jalan,” ungkap Prof Ridha.
Sebelumnya sempat viral video di media sosial seorang pengendara kenderaan di Medan dimintai biaya parkir oleh seorang pria.
Padahal, pengendara tersebut sudah memiliki stiker parkir berlangganan. Pria tersebut memaksa meminta uang dan tidak mau tahu soal stiker parkir langganan.
Dalam video, pria yang bertugas sebagai penjaga parkir berbaju putih tersebut adu mulut dengan pengendara.
Jukir tersebut memaksa pengendara tetap harus bayar meski sudah punya stiker langganan. Ia juga mengaku menyetor uang parkir tersebut ke ormas.
“Iya bayar (biarpun ada stiker parkir berlangganan). Kami di sini jalan kecil, kami setor sama ketua, udah kau videokan,” ucap pria tersebut. (wol/rls/ags/d2)
Discussion about this post