JAKARTA, Waspada.co.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut belum menentukan sikap mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) melalui DPRD. Opsi tersebut pernah ditolak keras publik pada era Orde Baru hingga berujung reformasi 1998.
Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim, merespons gagasan Prabowo yang mengusulkan kepala daerah dipilih melalui DPRD kembali. Chico menegaskan PDIP menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi.
“Prinsipnya kami belum dalam posisi menerima atau menolak usulan tersebut tapi kedaulatan rakyat menjadi hukum tertinggi,” kata Chico dilansir dari laman republika, Jumat (13/12).
Chico menegaskan, bukan sistem atau teknis pemilihan yang perlu diubah. Dia menilai, apa pun sistemnya, selama moral, etika dan sistem hukum diabaikan maka akan rapuh semuanya.
“Utamanya yang perlu diubah itu perilaku dari insan-insan politik baik itu parpol, kekuasaan, aparat penyelenggara negara,” ujar Chico.
Dia pun menegaskan tanpa netralitas dan profesionalitas yang baik maka sistem apapun akan menjadi buruk. Chico mengkhawatirkan, dampak buruk dari usulan memilih kepala daerah lewat DPRD malah mudah diintervensi.
“Ibaratkan sekarang masih banyak terjadi intervensi terkait pemilihan baik itu dengan money politic atau penyalahgunaan wewenang, nantinya bila sistem itu diubah dipilih segelintir politisi di parlemen akan lebih mudah bagi mereka yang akan lakukan intervensi,” ujar Chico.
Selain itu, Chico mencurigai pemilihan kepala daerah melalui DPRD bakal memangkas kedaulatan rakyat. Sehingga, ia mendorong usulan tersebut dikaji dengan cermat.
“Ini justru akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang bukan kehendak rakyat. Kita harus mengkaji dulu semua ini, namun kembali lagi bahwa yang harus diperbaiki itu moral dan etika insan-insan yang berkecimpung di dunia politik,” ujar Chico.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto melempar wacana kepala daerah seperti gubernur hingga bupati dan wali kota kembali dipilih oleh DPRD. Prabowo menilai sebagaimana yang diterapkan di negara lain sistem itu dinilai lebih efisien dan tak menelan banyak biaya.
“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” kata Prabowo di pidatonya di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar, Sentul, Kamis (12/12) malam. (wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post