MEDAN, Waspada.co.id – Satu kolaborasi hebat ala Sofyan Tan dan calon walikota Medan nomor urut 2 (dua), Prof Ridha Dharmajaya tengah disiapkan demi mewujudkan Medan Sejahtera yang sehat jiwa dan raganya.
Hal itu diungkapkan Sofyan Tan saat mengisi materi dalam konsolidasi dengan ratusan sahabat dr Sofyan Tan, Sabtu (5/10) di Medan.
Dalam kesempatan itu, Sofyan Tan menjabarkan alasan kenapa para relawan sahabat Sofyan Tan harus memilih Prof Ridha.
“Pertemuan ini konsolidasi kita kenapa harus memilih Prof Ridha. Dari jumlah penduduk 2,5 juta ada sekitar 224 ribu lebih yang tidak bekerja hari ini. Angka Kemiskinan, sebanyak 187 ribu jiwa, bila memakai ukuran penghasilan 50 ribu per hari. Tapi, kalau memakai ukuran Bank Dunia yakni pendapatan 4,7 jt sebulan itu masih miskin, maka ada 500 ribu orang miskin yang ada di kota Medan,” ungkapnya.
Saat kita menjadi kepala keluarga dan kita tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga, maka sambung Sofyan Tan, yang terjadi adalah tindakan kriminalitas.
“Tingkat kriminalitas tertinggi di Indonesia itu Jakarta, nomor dua Sumatera Utara. Salah siapa? Bukan salah polisi, tapi tingkat pengangguran tinggi, sehingga tingkat kriminalitas juga tinggi. Terlalu banyak orang jahat. Kita sadari, bahwa sejak lahir semua orang ingin baik, namun dalam kondisi terpaksa dia akan menjadi jahat,” ungkap Sofyan Tan.
Latar belakang masalah itu menjadi problematika di kota Medan. Sehingga perlu kerja nyata dalam menyikapinya.
“Setelah saya anggota DPR apa yang harus saya lakukan. Orang miskin tidak dapat kerja, paling kerja kasar yang tidak bisa memberi nilai tambahan untuk kehidupannya. Sehingga, saya saat jadi dewan berfikir membuat program beasiswa agar anak miskin bisa kuliah,” ujar Sofyan Tan.
Selama dua periode dirinya menjabat, ada 13.500 anak miskin di Indonesia yang kuliah lewat program beasiswa. Lima tahun ke depan, dirinya menargetkan 15 ribu sarjana baru dengan estimasi 3 ribu sarjana baru tiap tahunnya.
“Khusus Medan saat ini sudah 6.000 lebih yang dapat perogram kuliah gratis dan menjadi sarjana. Saya targetkan kalau bisa di kota Medan lima tahun ke depan , ada sebanyak 20 ribu sarjana baru,” harapnya.
“Sebab, jika ada 20 ribu jadi sarjana, setiap orangnya dengan penghasilan di atas Rp 5 juta, tentu bisa menghidupi 3 orang. Total keseluruhan akan menyelamatkan orang miskin hingga 60 ribu orang,” sambungnya.
Untuk itu lanjutnya, jika dirinya berjuang menciptakan para sarjana, maka para eksekutif di pemerintahan, dalam hal ini kepala daerah seperti walikota dan gubernur yang bertugas menyediakan lapangan pekerjaannya.
“Tugas saya menciptakan sarjana, tugasnya Prof Ridha menciptakan lapangan kerja. Inilah bentuk kolaborasi yang akan kami lakukan untuk perubahan kota Medan,” ungkapnya.
Dirinya juga mengingatkan Prof Ridha, jika nantinya terpilih sebagai walikota, agar memberikan kemudahan dalam perizinan usaha serta izin bangunan untuk membuka kesempatan besar bagi dunia kerja.
“Pemimpin kan tinggal sat-set satu menit tanda tangan selesai, bisa menyelamatkan ribuan pengangguran. Tapi, selama ini izin usaha dan bangunan kerap dipersulit sampai bertahun lamanya. Sehingga usaha akan lambat berjalan dan banyak pengangguran yang menanti kerja,” kata Sofyan Tan.
Menyahuti hal itu, Prof Ridha mengaku bangga bisa bergabung dengan orang-orang luar biasa.
“Bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang yang punya visi luar biasa seperti Pak Sofyan Tan. Bagaimana dirinya bisa bermanfaat untuk orang lain dengan membantu orang-orang menjadi sarjana. Ayo bangkit semua berdiri dan beri penghargaan buat pak Sofyan Tan,” ujarnya disambut tepuk tangan ratusan sahabat Sofyan Tan yang hadir.
Masih menurutnya, jika Sofyan Tan bisa menamatkan para sarjana, tentu tugas Ridha Dharmajaya untuk menyediakan lapangan kerja. “Ini perjuangan kita untuk masa depan yang lebih baik. Kita akan berjuang bersama dan kita akan bertemu di puncak kesuksesan.
Nantinya, kita harus merayakan kemenangan kita bersama, karena tujuan kita adalah satu mencapai kesejahteraan Bersama secara adil,” ungkapnya mengakhiri. (wol/pel)
Discussion about this post