MEDAN, Waspada.co.id – Kelompok Cipayung Plus Kota Medan akan menggelar mimbar rakyat menyoroti berbagai masalah dan kebijakan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Aksi ini sebagai bentuk memberikan pemahaman dan bentuk pencerdasan masyarakat. Mimbar Rakyat akan dilaksanakan tanggal 18 Juli 2024 Pukul 13.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Medan.
Ketua PMII Kota Medan, Dedi Arisandi Ritonga, menyampaikan Mimbar Rakyat adalah hak berekspresi yang bisa dilakukan untuk memberikan control terhadap suatu kebijakan.
“Kebijakan Pemko Medan harus dikontrol. Kalau tidak nanti bisa otoriter sehingga menghasilkan arogansi kekuasaan. Hari ini di bawah pimpinan Bang Bobby kita harus evaluasi,”kata Dedi, di Medan, Jumat (12/7).
Ketua KAMMI Kota Medan Muhammad Amin Siregarkí8menyatakan Wali Kota Medan adalah pejabat publik harus diuji melalui panggung yang bersifat publik.
“Hal wajar Ketika hal yang seharusnya menjadi hak public untuk dibahas harus dimunculkan ke permukaan secara jujur bahwa kita juga ada masalah selama ini,” ujar Amin.
Hal senada disampaikan Ketua HIMMAH Kota Medan Imransyah Pasai isu korupsi di Pemko Medan ada tapi sepertinya terkesan ditutupi.
“Contohnya kasus lampu pocong itu keknya gampang kali diselesaikan tanpa proses hukum yang jelas. Harusnya semua yang terlibat harus bertanggung jawab secara hukum,” tegas Imransyah.
Sama halnya dengan Ketua IMM Kota Medan Dion Hafiz Maulana mengatakan masih banyak janji kampanye yang tak terealisasi seperti Medan Tajir (Tanpa Banjir), Medan Aman, dan lain-lain.
“Banjir masih ada asal hujan dan keamanan Kota Medan yang dijanjikan pas kampanye masih tak terealisasi,” kata Dion.
Ketua GMNI Kota Medan Andreas Silalahi mengatakan Kota Medan ini tak ramah anak masih banyak gepeng di jalanan yang notabene adalah anak-anak.
“Medan tak ramah anak, masih terlihat di jalanan,”ujar Andreas.
Ketua PMKRI Kota Medan Aldoni Sinaga menyampaikan e-parking yang menjadi jualan Wali Kota Medan dinilai gagal.
“PAD yang digembor-gemborkan dari parkir nyatanya telah gagal bahkan banyak yang menjadi konflik horizontal di kalangan masyarakat,” kata Aldoni. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post