RANTAUPRAPAT, Waspada.co.id – Spesifikasi perangkat spod baca digital milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu yang diberikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang dipajang di Swalayan Berastagi serta Suzuya Mall Rantauprapat terlihat berbeda-beda atau tidak seragam.
Penelusuran wartawan belum lama ini, perangkat spod baca digital yang diserahkan ke beberapa SMP di Labuhanbatu, seperti SMP Negeri 1 Kecamatan Rantau Selatan, SMP Negeri 1 Kecamatan Rantau Utara, dan SMP Negeri 2 Kecamatan Bilah Barat, menggunakan perangkat yang disebut dengan istilah totem sign.
Perangkat itu, terbuat dari triplek yang dilapisi kertas stiker berwarna ungu dan dipajang tegak berdiri memakai penyangga berbentuk persegi empat yang juga terbuat dari triplek. Pada bagian atas, terdapat stiker bergambar QR Code (Quick Response Code) untuk proses scan agar terhubung ke dalam aplikasi spod baca digital. Disana juga terlihat foto Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta foto Plt Bupati Labuhanbatu.
Sementara itu, Rabu (13/2), wartawan mendapati perangkat spod baca digital yang disebut totem sign dipajang di Swalayan Berastagi Rantauprapat. Bentuknya terlihat sama dengan totem sign yang ditemui di SMP Negeri. Tetapi totem sign yang berada di Swalayan Berastagi ini tampak lebih mewah.
Perangkat totem di SMP Negeri, penyangganya berbentuk persegi empat terbuat dari bahan triplek. Sedangkan perangkat totem sign yang dipajang di Swalayan Berastagi Rantauprapat, penyangga berbentuk persegi empat terbuat dari gabus yang dilapisi material fiber.
Tidak cuma itu perbedaannya. Stiker bergambar QR Code di perangkat totem sign yang diberikan ke SMP Negeri, tidak menggunakan media atau alat pelapis. Sedangkan pada totem sign di Swalayan Berastagi, stiker bergambar QR Code tampak dilapisi akrilik atau plastik polimer transparan yang mirip kaca.
Selain perangkat totem sign, juga ditemukan perangkat spod baca digital lain berjenis banner yang dipajang menggunakan tiang penyangga. Perangkat spod baca digital seperti itu dapat ditemui di Swalayan Berastagi dan Mall Suzuya Rantauprapat.
Humas PT Maxima Indietech Media (MIM), Wana Choi, ketika dikonfirmasi, Rabu (13/2) kemarin, membenarkan jika spesifikasi perangkat spod baca digital yang dipajang di 72 titik lokasi di Labuhanbatu, berbeda-beda atau tidak seragam.
Menurutnya, untuk perangkat spod baca yang menggunakan bahan aksesoris akrilik hanya ada delapan set saja. Sisanya dibuat dengan menggunakan bahan triplek.
“Iya. Memang di anggaran ada dua macam itu. Gak cukup anggaran mereka. Yang dari bahan akrilik tampak QR code depan cuma delapan set doank. Sisanya dari triplek itu,” katanya.(wol/ndi/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post