SINABANG, Waspada.co.id – Survei Caleg DPRA untuk wilayah Dapil 10 jelang Pemilu serentak 14 Februari mendatang terlihat elektabilitas Ihya Ulumuddin unggul.
Itu diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan Website Pollingkita.com. Situs ini menulis, “Jika Pemilu 2024 dilakukan sekarang, siapakah anggota DPRA Dapil 10 (Simeulue, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya), yang menjadi pilihan anda?
Nah, dari sederet nama yang tercantum, Caleg asal kabupaten Simeulue Ihya Ulumuddin memperoleh vote terbanyak yakni 32,4 %. Disusul Sumardi 19, 9 %, Muhammad Nur 9 %, Heriansyah 8,9 %, Iskandar 7,6 %, Harmita 1,5 %, Fajran Zain 1,3 %, Ali Asir 1,3 %, T Zahari 1 %, Nusar Amin 1,0 %, Mirati AM 0,8 %, dan seterusnya.
Kendati secara konstitusional survei bukanlah keputusan resmi pemilu, namun esensinya seakan merepresentasikan asa masyarakat setempat yang menghendaki adanya keterwakilan daerah mereka pada kontestasi politik 14 Februari mendatang.
Boleh jadi, jika merujuk hasil survei, Andung, demikian sapaan akrab Ihya Ulumuddin, dinilai salah satu figur tepat mewakili sekaligus memperjuangkan aspirasi masyarakat di Parlemen Aceh.
Sebab, selain mempunyai kapabilitas sebagai wakil rakyat, lulusan S2 Magister Hukum ini juga dikenal memiliki integritas, vokal dan konsisten. Tak heran, partisipasi responden berdasar polling yang dibuat sejak tanggal 12-10-2023 itu, menempatkan Ihya pada posisi teratas.
Terkait hal ini apa tanggapan Ihya Ulumuddin?
Ditemui Waspada Online (Grup Harian Waspada) disalah satu warung kopi Kota Sinabang, Selasa (6/2), Ihya mengungkap rasa haru sekaligus ucapan terimah kasih.
Atensi publik tadi, kata pria yang tercatat aktif berorganisasi sejak duduk di bangku Madrasah hingga Universitas itu, menjadi modal utama memupuk motivasi. Baginya, kepercayaan adalah tanggung jawab moral yang harus dijaga.
“Terima kasih atas dukungan semuanya. Insya Allah, Jika kami diberi amanah, tanggung jawab akan kami pikul dengan sebaik-baiknya,” ucap Ihya Ulumuddin.
Disela wawancara, putra asli Simeulue ini pun menjelaskan alasan dirinya maju ke DPRA. Dikatakan, keputusanya tak ujuk-ujuk begitu saja apalagi cuma sekedar ambisi pribadi.
Posisi Simeulue yang selama ini terkesan tak memiliki nilai tawar buntut kosongnya keterwakilan dua periode lalu di kursi DPRA, diakui memantik keprihatinan, khususnya dari pressure anggaran.
Alhasil, Simeulue yang notabene kabupaten kepulauan dengan APBK terbilang rendah dibanding kabupaten lain tak mampu mendorong percepatan pembangunan. Kalau pun ada kucuran perhatian, istilah jika boleh disebut ‘bak kasihan ombak’.
“Karena itu kita harus berjuang bagaimana ke depannya kebijakan anggaran dari berbagai program pembangunan Pemerintah Aceh maupun pusat dapat lebih menyentuh ke Kabupaten Simeulue, umumnya Dapil 10. Ini salah satu ikhtiar kami apabila memperoleh mandat masyarakat,” tutur Ihya.
Di antara fokus utamanya yaitu, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan termasuk sektor perikanan. Sejumlah point tersebut menurutnya, merupakan hal krusial yang patut mendapat perhatian serius melalui intervensi anggaran.
Bahkan, khusus dunia pendidikan, ia berjanji akan memperjuangkan hadirnya bantuan atau beasiswa pendidikan. Baik itu lewat program SKPA maupun dari sumber Pokok Pikiran.
“Semoga harapan kita semua dapat terwujud. Mohon doa dan dukungannya. Bismillah, kami maju untuk menjawab tantangan ini,” demikian harap Ihya Ulumuddin. (wol/ind/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post