P. SIANTAR, Waspada.co.id – Kota Pematangsiantar telah lama dikenal sebagai kota toleransi antar suku, agama dan budaya sebagai masyarakat multikulturalisme. Pematangsiantar adalah kota yang pluralis dengan jumlah penduduk tahun 2024 mencapai 321.450 jiwa.
Kota ini juga dikenal dengan kota yang paling toleran di Indonesia, damai dan berbudaya.
Dengan motto Kota Pematangsiantar yaitu “Sapangambei Manoktok Hitei”, yang dapat diartikan bergotong-royong mencapai tujuan bersama. Multikulturalisme yang terdapat di Kota Pematangsiantar melahirkan keunikan dari terjadinya proses asimilasi antar suku dan budaya.
Menyongsong Pilkada Siantar 2024, dengan banyaknya para kandidat hal ini tentunya membuat warga bisa lebih banyak pilihan. Namun perlu diingat, tentu harus melihat dan menilainya dengan cermat, dari beberapa nama Bakal Calon Wali Kota yang ada sampai saat ini menurut hasil survei dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), masih ada responden yang belum menentukan pilihan Calon Wali Kota.
Susanti Dewayani mendapat dukungan tertinggi, 10.9%, kemudian Marudut Liberty Panjaitan 10.2%, Mangatas Marulitua Silalahi 4.7%, Wesly Silalahi 3.3%, Hendra Simanjuntak 2,6 %, Gusmiyadi 2.2%, dan calon lain di bawah 2%.
Metodologi survei menyertakan beberapa nama calon Wali Kota dengan menggunakan simulasi pilihan nama Bakal Calon Wali Kota.
Dengan beragamnya nama yang muncul, simulasi 10 nama, Susanti Dewayani meraih dukungan 26.9%, kemudian Marudut Liberty Panjaitan 25.3%, Mangatas Marulitua Silalahi 9.4%, Wesly Silalahi 8,6%, Gusmiyadi 6.7%, Hendra Simanjuntak 5.3%, Ronald Tampubolon 4.5%, nama lain di bawah 5%, dan massa mengambang ada 8.3%.
Dengan catatan, simulasi terhadap 10 nama tersebut berdasarkan tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent tidak terlalu tinggi.
Kepuasan terhadap kinerja Susanti Dewayani sebagai Wali Kota saat ini hanya 50%, sementara warga yang tidak puas 45%.
Ada 36% yang menginginkan Susanti Dewayani kembali menjadi Wali Kota Pemantangsiantar. Namun lebih lanjut, dari hasil survei yang sudah dilakukan kondisi ekonomi dibandingkan tahun lalu, warga Kota Pemantangsiantar sebanyak 52% mengatakan tidak adanya perubahan dan sebanyak 22% mengatakan lebih buruk dan hanya sebanyak 18% mengatakan kondisi ekonomi Kota Pemantangsiantar lebih baik.
Melihat keinginan masyarakat terhadap incumbent maju kembali di Pilkada 2024, sebanyak 55% tidak menginginkannya.
Pemko Pematangsiantar harus segera mereposisi diri untuk lebih fokus berupaya memperkuat pilar-pilar ekonomi kotanya agar mampu memberikan multiplier effect pada peningkatan nilai daya saing dan menumbuh kembangkan kewirausahaan di masyarakat Pematangsiantar, agar eksistensinya benar-benar dirasakan sebagaimana layaknya tuan di rumahnya sendiri karena mampu menjadi “link market” berbagai produk unggulan dari daerah-daerah sekitarnya.
Berkaitan itu, Wali Kota Pematangsiantar ke depan harus memiliki karakter entrepreneurship yang kuat mampu melangkah lebih jauh untuk mencurahkan pikirannya dalam menciptakan terobosan-terobosan baru bagi perubahan dinamika ekonomi Kota Pematangsiantar kedepan.
Catatan ini tentunya menjadi fokus kinerja calon Wali Kota Pematangsiantar lewat kontestasi tahun 2024.
Adapun proses simulasi 3 nama; Marudut Liberty Panjaitan meraih dukungan 36.5%, kemudian Susanti Dewayani 31.8%, Mangatas Marulitua Silalahi 19.5% dan massa mengambang ada 12.3%.
Sedangkan simulasi 2 nama, antara Marudut Liberty Panjaitan dan Mangatas Marulitua Silalahi. Marudut Liberty Panjaitan mendapat dukungan 47.7%, unggul atas Mangatas Marulitua Silalahi yang mendapat dukungan 29.5%. Massa mengambang sekitar 22.8%.
Pada simulasi 2 nama, Marudut Liberty Panjaitan dan Yan Santoso Purba, Marudut Liberty Panjaitan mendapat dukungan 58.7%, unggul atas Yan Santoso Purba yang mendapat dukungan 6%. Massa mengambang sekitar 35.3%.
Sedangkan simulasi 2 nama, Marudut Liberty Panjaitan dan Gusmiyadi mendapat dukungan 53.6%. Marudut Liberty Panjaitan unggul atas Gusmiyadi yang mendapat dukungan 16,1%. Massa mengambang sekitar 30.3%.
Di antara 4 calon paling populer, Susanti Dewayani memiliki tingkat kesukaan 74%, cukup seimbang dengan Marudut Liberty Panjaitan 71% dan Mangatas Marulitua Silalahi 69%. Sementara tingkat kedisukaan Wesly Silalahi 62%.
Popularitas Marudut Liberty Panjaitan belum terlalu tinggi, masih di bawah 80% dan belum merata di semua wilayah dengan kisaran angka 57-68%, paling tinggi di Dapil 3 (Siantar Marihat, Siantar Marimbun, Siantar Selatan, Siantar Timur) dan yang lebih rendah di Dapil 1 (Siantar Barat, Siantar Utara).
Pada Pilkada 2024 ini, masyarakat Kota Pematang Siantar berharap calon wali kota nantinya mampu membangun Kota Pematangsantar lebih baik dan jadi pemersatu dari seluruh agama dan etnis.
Wali kota Siantar selanjutnya juga harus mampu menjaga, memelihara toleransi umat beragama, mengingat Kota Pematangsiantar terdiri dari masyarakat yang heterogen juga harus mengembalikan Kota Pematangsantar menjadi Kota Pendidikan.
Kota pematangsiantar juga harus mampu menjadi tujuan wisata dan transit perdagangan. Sekaligus memberikan imbas pada laju gerak penanaman investasi di kabupaten/kota sekitar Pematangsiantar dengan pola pikir yang tidak lagi berkutat sekadar bagaimana caranya menghabiskan APBD, tetapi mampu menjadi inspirator terdepan untuk memunculkan rasa optimisme baru.
Pemko bersama DPRD Kota Pematangsiantar perlu merevisi regulasi dalam upaya memperluas networking bagi berbagai akses kepentingan yang berkaitan dengan penguatan ekspektasi pelaku usana agar dapat berkiprah memajukan perekonomian daerah. (wol/azr/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post