PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Arie Sofandi Paloh, mengajak semua pihak ikut serta dalam memberantas pertambangan emas ilegal di Kotanopan, Selasa (19/11).
Ini dikatakan terkait informasi tentang penambang yang kabarnya sedang berupaya mencari kenyamanan dalam melanggengkan aktivitasnya.
“Terima kasih informasinya! Mari sama-sama kita berantas Pertambangan emas tanpa izin (PETI),” ajaknya.
Dan sebelumnya, Selasa (12/11), Kapolres Madina telah turun ke lokasi pertambangan untuk menekankan para penambang agar menghentikan aktivitas ilegalnya.
“Saya sebagai Aparat Penegak Hukum (APH) harus patuh dan tunduk terhadap undang-undang. Bukan kali ini saja saya melakukan imbauan, tapi sudah berulang kali,” ucap Kapolres kala itu di hadapan unsur Forkopimcam dan para penambang.
Namun, apakah Kapolres yakin dengan himbauannya kemarin aktivitas pertambangan itu akan berhenti di sana?
Sebab soal tambang ilegal ini telah ada sejak dahulu kala. Hanya saja ada sekelompok orang yang merasa tidak puas dengan hasil yang didapatkan sehingga menggunakan alat berat untuk hasil yang lebih banyak.
Bayangkan, harga sewa ekscavator per-unitnya yang cukup mahal. Bisa jadi satu penambang memiliki dua atau tiga unit ekscavator. Lantas, bagaimana dengan imbauannya?
Karena masyarakat biasa yang kesehariannya bergantung pada pertambangan seakan telah dijadikan tameng untuk melegalkan kegiatan mereka.
Kendati demikian, dapat juga diberitahukan, saat ini lahan di lokasi pertambangan Kotanopan telah porak-poranda, ekosistem telah hancur. Lubang-lubang seperti kawah begitu banyak dengan kedalaman yang cukup dalam. Batu-batu besar telah terangkat ke permukaan. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post