MEDAN, Waspada.co.id – Penantian panjang Rico Waas mencari bukti sejarah perjuangan sang kakek, Letnan Jacob Waas bersama Jenderal Jamin Gintings melawan Belanda, yang diabadikan di dalam buku “Bukit Kadir” terwujud.
Buku yang menceritakan perjalanan sang kakek bersama Pahlawan Nasional, Jamin Gintings berjuang meraih kemerdekaan Republik Indonesia di tanah Sumatera Utara-Aceh akhirnya berhasil didapat.
Catatan sejarah yang menjadi kebanggaan keluarga itu diterima Rico secara langsung dari putri kedua Jenderal Jamin Gintings, Riahna Jamin Gintings, di Royal Sumatera, Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Rabu (16/10) lalu.
“Saya bahagia. Bagi orang luas mungkin buku ini biasa saja. Tapi bagi saya ini menjadi sebuah hal yang sangat berharga,” ucap Rico Waas ketika diwawancarai wartawan usai menerima buku Bukit Kadir.
Di dalam buku Bukit Kadir dituliskan bahwa Letnan Jacob Waas, salah satu prajurit yang ikut bertempur melawan Belanda bersama Letjen Jamin Gintings, yang masa itu masih menjabat sebagai Komandan Resimen (Kores) Resimen I yang berubah menjadi Resimen 4 dan terakhir Brigade III Devisi X TNI di Berastagi pada 1947.
Letnan Jacob Waas bertugas sebagai asisten sehingga dia selalu berada di sisi Kores Jamin Gintings selama pertempuran di Tanah Karo.
“Buku ini menambah informasi sejarah bahwa kakek saya juga memiliki andil dalam perjuangan Republik Indonesia. Ada sejarah panjang yang saya miliki sama orang Karo, yaitu Kakek Jamin Gintings,” ucap Rico.
Riahna Jamin Gintings merasa senang karena sudah lama mengetahui nama Waas namun belum pernah bertemu dengan cucunya, Rico Waas. Dengan Johnny Waas, ayah Rico, dia sering bertemu di 2019.
“Tadinya saya tidak tahu bahwa Rico ini anak dari Almarhum Johnny Waas. Saya senang dan berharap dia menjadi Wali Kota Medan. Bisa memeluk semua suku, bukan Karo saja. Saya juga mengingatkan Rico supaya jangan lupa sama sejarah,” katanya.
Menurut perempuan yang tinggal di Jakarta ini, sejarah sangat penting bagi generasi berikutnya. Kakek Rico adalah teman atau ajudan ayahnya waktu revolusi 1945-1948.
“Saya pesan sama dia supaya tetap menjadi cucu pahlawan yang benar, tidak menyia-nyiakan kepercayaan rakyat kalau terpilih nanti dan menjaga nama besar Waas,” ucap Riahna. (wol/pel)
Discussion about this post