JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden, Prabowo Subianto, bersama delegasi terbatas tiba di Beijing, China, dalam rangka melakukan kunjungan kenegaraan, Jumat (8/11). Ini merupakan lawatan perdana Prabowo ke luar negeri usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Berdasarkan pantauan, pesawat berlogo Republik Indonesia yang membawa Prabowo serta delegasi tiba di Beijing Capital International Airport pada Pukul 18.25 waktu China. Prabowo Subianto tampak didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kedatangan Prabowo disambut Menteri Pertanian China Han Jun dan Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun. Selain itu, ada sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang ikut menyambut kedatangan Presiden Prabowo, salah satunya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia Stella Christie.
Dari bandara, Prabowo langsung menuju hotel tempatnya bermalam di Beijing. Berdasarkan informasi dihimpun, Prabowo diagendakan melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, hingga Ketua Kongres Rakyat Nasional (NPC) Zhao Leji pada Sabtu, 9 November 2024.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertolak meninggalkan Indonesia dalam rangka kunjungan luar negeri, Jumat (8/11). Pantauan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Prabowo lepas landas sekira pukul 10.30 WIB usai memberikan keterangan pers.
Kunjungan pertama Prabowo yakni ke Beijing, menghadiri undangan dari Republik Rakyat Tiongkok (China). Kemudian melanjutkan ke Washington DC dalam menghadiri undangan Presiden Amerika Serikat.
“Dari situ saya akan hadiri KTT APEC di Peru, di Lima. Dari Peru menghadiri KTT G20 di Brazil,” jelas Prabowo.
Prabowo melanjutkan, dari Brazil dirinya bersama rombongan akan terbang langsung memenuhi undangan dari Perdana Menteri Kerajaan Inggris. Selanjutnya, Presiden Prabowo akan ke beberapa negara di Timur Tengah.
“Ini menunjukan bahwa Indonesia sangat dihormati, dan Indonesia dirasakan perlu untuk diundang dan diadakan pertemuan bilateral dan multilateral membicarakan masalah penting bagi keadaan. Tidak hanya ekonomi, tapi di suasana geopolitik yang penuh ketegangan, saya kira peranan Indonesia, sikap Indonesia sangat ditunggu oleh banyak pihak,” pungkasnya. (wol/lvz/liputan 6/d2)
Discussion about this post