MEDAN, Waspada.co.id – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, RS Materna Medan bekerja sama dengan GE Healthcare gunakan
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan teknologi berbasis artificial intelligence untuk diagnosis pasien yang lebih akurat.
MRI merupakan alat diagnostik yang akurat untuk indikasi tertentu sebagai upaya untuk menegakkan diagnosis maupun intervensi. Di dunia medis, MRI dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis apabila pasien memiliki gangguan pada otak, saraf tulang belakang, jantung, jaringan lunak dan organ lainnya.
MRI juga telah ditetapkan sebagai modalitas utama dalam bidang neuroradiologi karena memberikan pencitraan dengan sangat baik. Rumah Sakit Materna Medan menggunakan teknologi MRI dengan Deep Learning, teknologi MRI terbaru berbasis algoritma rekonstruksi yang memungkinkan radiologist mendapatkan gambar tajam dan presisi.
Direktur Rumah Sakit Materna, dr. John Barker Liem, M.K.M menuturkan penggunaan teknologi MRI terbaru berbasis algoritma rekonstruksi dapat mengurangi waktu pemindaian, dan akan memberikan manfaat yang baik terhadap pasien maupun dalam hal operasional rumah sakit. Pasien akan merasa lebih nyaman, sementara di sisi lain dari operasional rumah sakit akan semakin efektif dan efisien dimana dapat memeriksa lebih banyak pasien dengan waktu yang lebih cepat.
“Algoritma berbasis Artificial Intelligence dapat memberikan waktu pemindaian lebih cepat hingga 50%, dengan gambar lebih tajam dan jelas. Kami, di Rumah Sakit Materna Medan, merasa perlu ada upgrade teknologi untuk MR, mengingat banyaknya jumlah pasien rujukan,” tuturnya, Selasa (30/4).
Radiologist Rumah Sakit Materna, dr. Janice Muliadi, Sp. Rad juga mengungkaopkan peningkatan layanan MRI di Rumah Sakit Materna dengan tambahan teknologi Artificial Intelligence ARDL merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan mempertajam diagnostik, sehingga dapat mencegah penyakit katastropik tersebut menjadi lebih lanjut.
“RS Materna Medan merupakan salah satu rumah sakit pertama di Sumatera Utara yang memiliki teknologi ini. Kemudian, diagnosis yang lebih cepat juga penting dalam penanganan kasus-kasus katastropik, agar manajemen perawatan pasien lebih baik,” ungkapnya.
Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika menambahkan sebagai penyedia teknologi kesehatan dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia.
“GE HealthCare berkomitmen untuk menyediakan teknologi canggih dan solusi kesehatan bagi para profesional kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia,” tambahnya.
GE HealthCare menyadari bahwa Indonesia memiliki tantangan menghadapi tingginya angka penyakit katastropik, sesuai dengan yang difokuskan Kementerian Kesehatan, yaitu Kanker, Jantung, Stroke, dan Uro-Nefrologi, sehingga ketersediaan MRI dengan bantuan Artificial Intelligence sangat penting untuk membantu diagnosis yang lebih baik.
“Kami bangga bisa mendukung RS Materna Medan untuk memberikan layanan pasien terbaik. Dengan demikian, diharapkan semakin pasien yang tertangani dengan lebih cepat,” katanya.
Upgrade and Solution Service Manager, Xaverius Leo juga menjelaskan MRI 1.5T dengan Artificial Intelligence ini memiliki beragam kelebihan yaitu waktu pengambilan yang lebih singkat, hasil yang lebih tajam dan lebih jernih. Hal ini membuat diagnostik menjadi lebih baik dan mencegah pengulangan deteksi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
“Tidak hanya memberikan manfaat bagi pasien dengan hasil yang lebih akurat, namun teknologi ini juga memberi manfaat bagi para Dokter Radiologi. AI tidak menggantikan dokter radiologi tetapi melengkapi keahlian mereka. Dokter radiologi tetap bertanggungjawab melakukan verifikasi akhir, teknologi ini merupakan salah satu teknologi yang paling mutakhir di bidang radiologi,” pungkas Leo. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post