SIMALUNGUN, Waspada.co.id – Calon Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, mengunjungi Pasar Tiga Raya, di Jalan Siantar Seribu Dolok, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sabtu (19/10).
Edy Rahmayadi hadir di sana mendengar keluhan masyarakat mengenai harga kebutuhan pokok merangkak naik dan begitu pedagang mengeluhkan kondisi Pasar Tiga Raya yang memperhatikan.
Edy Rahmayadi membeli sejumlah kebutuhan pokok dari pedagang. Ia menyoroti harga bawang merah dan cabai rawit yang merangkat naik di pasar tradisional tersebut.
“Harga bawang merah di posisi Rp35 ribu per kilogram, itu terlalu tinggi dan cabai rawit Rp30 ribu per kilogram itu terlalu tinggi juga. Mahal ini, rakyat tidak bisa beli. Harus di koreksi itu,” kata Edy.
Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengungkapkan kehadiran Pemerintah di pasar ini, untuk melakukan langkah-langkah pengendalian harga kebutuhan pokok ini.
Menurutnya, jangan sampai daya beli masyarakat menurun. Hal ini, bisa memberikan dampak buruk terhadap perekonomian. Karena, petani hingga pedagang pasar merugi, dipicu daya beli masyarakat menurun.
“Ada standart harga bawah dan harga atas. Saya datang ke sini, kalau mau belanja tidak cukup uangnya. Ini harga harus kita kendalikan. Karena, rakyat harus mampu berbelanja,” sebutnya.
Mantan Pangkostrad ini mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat dan pedagang di Pasar Tiga Raya ini. Pastinya, ada aspirasi yang disampaikan kepada dirinya dari pedagang dan masyarakat. Tidak lepas diharapkan bila terpilih jadi Gubernur Sumut kembali, untuk dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok ini.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat Simalungun, warga Simalungun sangat walcome kepada saya. Mereka keinginan kehidupannya, mereka ingin kesejahteraannya, menginginkan kerukunannya,” kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi mengatakan pemerintah harus melakukan revitalisasi pasar tradisional ini. Sehingga memberikan kenyamanan bagi pedagang yang berjualan dan masyarakat yang membeli.
“Sangat harus dibenahi ini, ini tidak bisa. Kebutuhan rakyat, kebutuhan masyarakat ini ditentukan oleh pasar ini. Kalau di atas harga ini, bisa memicu inflasi ini. Ini harus diatur lah, ini pemerintah,” sebutnya.
Edy Rahmayadi mengatakan sudah mempersiapkan program-program dalam pengendalian harga kebutuhan pokok hingga infrastruktur. Karena, pertanian didukung harga pupuk yang normal, ditambah jalan baik. Hal itu, akan membuat harga kebutuhan pokok terkendali.
Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa Kabupaten Simalungun merupakan daerah pertanian yang menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok di Sumut ini.
“Perbaiki jalan ini, untuk mengurangi kos atau biaya. Harus dikendalikan harga, kalau tidak. Masyarakat tidak bisa berbelanja. Kendalikan harga sehingga seimbang dia. Jangan kita datang-datang kita, tidak bisa kita mengendalikan,” pungkasnya.
Usai mengunjungi pasar tradisional tersebut, Edy Rahmayadi melihat becak motor. Dia langsung meminta bapak pengemudi becak motor turun. Langsung membawa betor itu, sambil membawa Nawal Lubis.
Sontak aksi Edy Rahmayadi ini, menjadi sorotan masyarakat sekitar yang mengendarai betor sendiri. Dia mengendarai betor itu, dari pasar tradisional hingga lokasi kampanye sekitar 1 kilometer. (wol/man/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post