Waspada.co.id – Tumbuh dengan berat dan tinggi badan yang baik serta memiliki kemampuan berpikir yang cepat adalah impian setiap orangtua untuk anak-anak mereka. Namun, masalah gizi seperti kekurangan zat besi masih menjadi masalah yang serius di Indonesia.
Diperkirakan bahwa 1 dari 3 anak di bawah usia 5 tahun mengalami anemia di Indonesia, di mana kekurangan zat besi merupakan penyebab utama anemia. Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan stunting, yang memiliki dampak negatif permanen pada perkembangan otak anak.
Spesialis gizi klinik, dr Juwalita Surapsari M.Gizi Sp.GK, menjelaskan bahwa menerapkan pola makan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, termasuk memastikan asupan zat besi yang cukup, sangat penting.
“Pemenuhan zat besi dapat dilakukan dengan menyediakan makanan dan minuman yang bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi, seperti daging sapi, hati ayam dan termasuk susu,” katanya dilansir dari laman sahijab, Sabtu (27/4).
Meskipun demikian, banyak orang tua menganggap bahwa semua jenis susu sama. Namun, kenyataannya, berbagai jenis susu yang tersedia di pasaran memiliki perbedaan dalam kandungan nutrisinya. Menurut Juwalita, ada empat hal yang harus diperhatikan orang tua saat memberikan produk susu kepada anak.
1. Perhatikan label informasi
Hal pertama yaitu memperhatikan label informasi nutrisi saat memilih susu untuk anak. Pastikan susu yang dipilih memiliki nutrisi yang lengkap, jangan beli karena tergiur karena ada promo.
“Sekarang ibu harus cermat dalam mengecek tabel komposisi gizi yang ada di kemasan susunya. Pilihlah susu yang memiliki jumlah nutrisi lebih lengkap, seperti zat besi, vitamin C, dan DHA dari minyak ikan. Maka, ke depannya berikanlah waktu yang cukup ketika berbelanja agar kita bisa meniliti dan melihat lagi secara detail kandungan dari produk yang akan kita beli, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan anak atau tidak,” ungkapnya.
2. Cek Nutrisi yang terkandung
Hal yang harus diperhatikan poin kedua yakni mengecek nutrisi yang terkandung dalam susu. Nutrisi memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan kognitif anak.
Selama masa pertumbuhan yang krusial ini, ibu harus memastikan bahwa perkembangan anak tidak hanya mencakup aspek fisik seperti berat dan tinggi badan, tetapi juga kecerdasan otak mereka.
“Sehingga penting untuk memilih susu yang mengandung banyak nutrisi penting untuk mendukung kognitif si kecil yang mengadung nutrisi dan sumber nutrisi seperti minyak ikan, DHA, omega 3, omega 6,” ujarnya.
3. Pilih susu dengan kandungan zat besi sesuai kebutuhan anak
Ketiga, pilihlah susu yang mengandung zat besi sesuai dengan kebutuhan anak dan dapat diserap secara optimal oleh tubuh. Memilih susu pertumbuhan yang kaya akan zat besi adalah langkah yang penting untuk mencegah anak mengalami anemia, yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak.
Kekurangan zat besi ini memiliki potensi dampak negatif permanen, terutama pada perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, pilihlah susu pertumbuhan yang mengandung zat besi dan kombinasikan dengan vitamin C, karena kombinasi ini dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat.
“Untuk itu, pemenuhan asupan harian zat besi dan juga penyerapannya terjadi maksimal adalah salah satu langkah penting untuk mencegah terjadinya anemia pada anak, dan mendukung tumbuh kembangnya agar berjalan optimal,” tuturnya.
4. Berikan susu pertumbuhan sesuai dengan usia anak
Hal yang perlu diperhatikan lainnya yaitu dengan memberikan susu pertumbuhan sesuai dengan usia anak. Susu pertumbuhan memiliki komposisi nutrisi, yaitu makro dan mikronutrien, yang lebih lengkap, sesuai dengan rekomendasi kebutuhan nutrisi anak.
Beberapa nutrisi yang terdapat dalam susu pertumbuhan seringkali telah diperkaya, termasuk vitamin, mineral seperti zat besi, omega 3, omega 6, dan DHA, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bahkan, menurut ringkasan dalam Medical Journal of Indonesia, mengonsumsi susu pertumbuhan setiap hari (lebih dari 300 ml) telah terkait dengan risiko stunting yang lebih rendah.
“Sehingga perlu diingat, tidak semua susu sama. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk cermat memilih susu yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak,” sebutnya.
Juwalita menegaskan bahwa untuk bayi di bawah usia 6 bulan, penting untuk memastikan bahwa pemberian ASI eksklusif terpenuhi, karena ASI merupakan yang terbaik untuk mereka.
Sementara itu, untuk anak yang sudah berusia di atas 6 bulan, ASI harus dilengkapi dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas. Selain itu, untuk anak yang berusia di atas 1 tahun, selain memberikan susu sebagai tambahan nutrisi, penting juga untuk memperhatikan keempat hal di atas.(wol/sahijab/mrz/d1)
Discussion about this post