Waspada.co.id – Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekira sepertiga hingga setengah dari kasus kanker dapat dicegah.
Jon Ebbert, M.D., Direktur Medis Pusat Ketergantungan Nikotin Mayo Clinic, menjelaskan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk mengubah gaya hidup dalam upaya menurunkan risiko penyakit ini.
Tembakau, alkohol, dan obesitas adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker, berikut penjelasannya:
- Tembakau
Tembakau yang dihisap sangat terkait dengan kanker di hampir setiap bagian tubuh. Dokter Ebbert menjelaskan, “Tembakau yang dihisap menghasilkan sekitar 7.000 bahan kimia, yang dapat menyebabkan perubahan pada sel dan memicu kanker.”
Merokok juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan sel kanker. Menghindari semua bentuk tembakau adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko kanker.
“Tidak pernah ada kata terlambat untuk berhenti merokok, risiko kanker akan berkurang seiring waktu setelah Anda berhenti,” tambahnya.
- Alkohol
Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko beberapa kanker, termasuk payudara, kepala dan leher, esofagus, hati, dan kolorektal.
“Setiap tingkat konsumsi alkohol memiliki risiko kanker, tetapi peminum berat dapat berisiko lebih tinggi,” kata dr. Ebbert. Oleh karena itu, membatasi konsumsi alkohol bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.
- Obesitas
Obesitas, di sisi lain meningkatkan risiko kanker dengan cara yang berbeda. Berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar estrogen dan insulin dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan laju pembelahan sel. Selain itu, obesitas sering kali terkait dengan peradangan, yang dikenal sebagai faktor risiko untuk perkembangan kanker.
Operasi bariatrik telah terbukti mengurangi risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara, endometrium, dan prostat, serta kanker pankreas dan kolorektal. Namun, perubahan kecil dalam gaya hidup juga dapat memberikan dampak besar.
Dokter Ebbert menyarankan, “Langkah kecil yang berkelanjutan menuju penurunan berat badan adalah yang paling efektif ketika kita memikirkan tentang diet dan olahraga. Itu adalah pendekatan klasik, tetapi juga ada obat-obatan baru di pasaran yang dapat membantu orang menurunkan berat badan,” ujarnya. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post