JAKARTA, Waspada.co.id – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah kabar soal Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan sedang diselidiki oleh Lembaga antikorupsi Uni Eropa, The Group of States Against Corruption (GRECO) terkait pembelian pesawat tempur bekas Qatar, Mirage. TKN menegaskan bahwa kabar tersebut adalah berita bohong atau hoaks.
“Kemarin sore banyak wartawan menghubungi soal adanya berita bahwa komisi antikorupsi Uni Eropa memburu Pak Prabowo atas kasus korupsi pembelian pesawat tempur bekas dari Qatar yang melibatkan salah satu perusahaan di Eropa…. Yang jelas sejak awal kami katakan bahwa 1.000 persen berita tersebut adalah bohong,” kata Wakil Ketua TKN, Habiburokhman, dilansir dari laman republika, Minggu (11/2).
Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, kabar itu hoaks karena Kementerian Pertahanan sudah membatalkan rencana pembelian 12 unit pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Dengan demikian, tentu tidak ada kontrak pembelian yang aktif.
“Jadi secara konten, semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah,” kata Dahnil dalam kesempatan sama.
Ketua Umum TKN, Rosan Roeslani, mengaku sudah menanyakan langsung kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemenlu AS) terkait informasi adanya penyelidikan yang sedang dilakukan CRECO. Dia berinisiatif meminta konfirmasi karena dalam berita hoaks itu disebutkan bahwa GRECO meminta atensi Pemerintah AS lewat Kemenlu AS atas kasus tersebut.
Kemenlu AS, kata dia, langsung melakukan pengecekan dan beberapa jam setelahnya memberikan kabar balik. Hasilnya, Kemenlu AS menyatakan tidak pernah menerima permintaan atensi ihwal pembelian pesawat tempur Mirage oleh Pemerintah Indonesia.
“(Pihak Kemenlu AS) mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan mengenai pembelian Mirage itu,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu, dalam kesempatan sama.
Konfirmasi dari Kemenlu AS itu, lanjut Rosan, menambah bukti bahwa berita tersebut adalah hoaks. Rosan dan Dahnil satu suara menilai kabar hoaks itu sengaja dibuat untuk menyudutkan Prabowo agar raihan suara capres nomor urut 2 itu anjlok pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024.
“Ini sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran terkait dengan pemilihan yang akan dilakukan beberapa hari ke depan,” kata Dahnil.
Sebelumnya, laman META NEX meluncurkan artikel dengan judul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’ pada, Jumat (9/2) lalu. Konten itu lantas ramai diperbincangkan di media sosial.(wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post