MEDAN, Waspada.co.id – Perhelatan pesta demokrasi daerah pemilihan gubernur, bupati dan wali kota di Provinsi Sumatera Utara semakin dekat. Dijadwalkan, pelaksanaan Pilkada serentak akan diselenggarakan November 2024 mendatang.
Menjelang Pilkada 2024, suasana politik daerah semakin memanas terlebih ‘persaingan’ antar sesama pasangan calon disinyalir saling mengejar ‘tiket’ dari berbagai partai politik agar bisa maju sebagai calon kepala daerah.
Atas situasi ini, tokoh-tokoh ulama Sumatera Utara pun turut bersuara, agar pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan sejuk dan damai.
Ustadz Dr HM. Arfan Daulay S.Ag MA saat berbincang dengan awak media, Senin (10/6), mengatakan sudah mulai terlihat upaya persaingan para pasangan calon kepala daerah dalam mengejar elektabilitas, terutama bagi elit-elit partai politik.
“Namun, persaingan yang ada saat ini menurut kami mulai terjadi upaya saling menjatuhkan. Ada juga yang menjalankan upaya elektabilitas dengan sejuk dan profesional. Pemberitaan online dan medsos kami temukan ada upaya saling mencari-cari kesalahan, ini tidak baik,” ujar Sekjen PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) Sumatera Utara itu.
Penasehat GN AURA (Gerakan Nasional Angkatan Ulama Rakyat) Sumatera Utara itu juga meminta para elit parpol, terlibih tokoh-tokoh yang ingin maju menjadi gubernur, bupati maupun wali kota untuk santun dalam mengejar elektabilitas, tanpa ada upaya menjatuhkan lawan politik.
Ketua AMPESU (Aliansi Masyarakat Peduli Sumatera Utara) sekaligus Pimpinan Pondok Tahfidz Utsman bin Affan Sumut itu pun mengajak seluruh masyarakat bijak dalam menentukan pilihannya nanti.
Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Murni Syech Baringin, Buya H. Salamullah turut memberikan pandangan. “Hemat kami, ada saat ini yang mulai kepanasan dengan kelebihan lawan politiknya, guna upaya mendapatkan restu partai untuk maju menjadi kepala daerah. Sehingga berusaha menjatuhkan rival dengan berita-berita hoax, ini sangat disayangkan,” tuturnya.
“Seharusnya masing-masing tokoh saling menonjolkan prestasi dan rencana program kerja. Kesuksesan apa yang ingin diraih, menyampaikan kepada masyarakat bukti-bukti keberhasilan misalnya. Adapun berita-berita di medsos kita lihat saling menjatuhkan, ini sangat tidak baik bagi tontonan masyarakat,” tambahnya.
Selanjutnya, Owner Ade Darmawan Foundation, Ustadz Ade Darmawan, menyebut sosok yang dianggapnya ideal sebagai kepala daerah. Dia menyebut nama yang cukup baik dijadikan referensi bagi masyarakat untuk memilih sosok yang sangat pantas menjadi pemimpin di Sumut.
“Nikson Nababan sosok yang ideal, beliau selalu mengedepankan rasa nasionalisme tanpa ada upaya menjatuhkan tokoh-tokoh lain. Itu faktanya, beliau juga terus melakukan sosialisasi dan ramah tamah bersama masyarakat, mahasiswa, termasuk ulama,” tutur Ustadz Ade.
Ade mengungkap, bagaimana seorang Nikson Nababan, pada awal memperkenalkan dirinya di hadapan ulama-ulama dan orang-orang alim di Sumut. “Pak Nikson ini, pada awal sekali berniat mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur itu mendatangi ulama, Tuan Guru Batak misalnya.”
“Selanjutnya Pak Nikson juga menemui Tuan Guru Besilam, dan Buya Syekh Ali Marbun, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar. Inilah yang namanya adab, beliau lakukan itu. Bukan malah berusaha menjatuhkan lawan. Itulah santunnya Nikson Nababan,” ungkapnya lagi.
Saat ini kata Ustadz Ade, sosok Nikson Nababan fokus mempersiapkan program kerja nyata yang akan disampaikan nantinya kepada masyarakat luas.
“Malah saat ini semakin banyak elemen-elemen pemuda, komunitas-komunitas masyarakat yang tanpa diminta datang memberi dukungan ke pada beliau. Jadi Nikson Nababan sepertinya tidak ada waktu untuk menjatuhkan tokoh-tokoh lain,” jelasnya.
Ustadz Ade berharap, Pilkada 2024 dapat berjalan dengan sejuk dan aman, tentram sertai damai tanpa ada gesekan dan upaya menjatuhkan. (wol/pel)
Discussion about this post