RANTAUPRAPAT, Waspada.co.id – Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Dr. Suhendri MA menyebut, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum Kepsek SMKN 2 Rantau Utara, terhadap parkir kendaraan siswa.
Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu, (23/3) melalui pesan singkat WhatsApp, menanyakan perkembangan dan tindak lanjut atas dugaan keterlibatan pungli oknum kepala sekolah.
“Dalam cek yang kami lakukan kami belum menemukan pungli oleh oknum Kepsek,” tulis Suhendri.
Ketika ditanya, pemeriksaan seperti apa yang dilakukan, dan apakah Disdik Provsu telah membentuk tim untuk mendalami pemeriksaan secara serius atas keterlibatan oknum kepsek dalam pungli parkir kendaraan siswa, Suhendri tidak menggubris.
Padahal, sebelumnya oknum kepsek kepada wartawan mengaku, bahwa pihaknya sudah membicarakan terkait retribusi parkir kendaraan siswa yang dikenakan tarif Rp2000 bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu.
Hal ini, tentu menegaskan adanya indikasi dugaan keterlibatan oknum Kepala Sekolah SMKN 2 Rantau Utara, KN dalam pengelolaan bisnis parkir sebesar Rp2000 kepada setiap kendaraan roda dua milik pelajar.
Menanggapi itu, Suhendri meminta kepada wartawan untuk berkomunikasi langsung kepada Kepala SMKN 2 Rantau Utara, ataupun Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Sumut, Kabupaten Labuhanbatu.
“Ijin bg, barangkali supaya lebih detil nanti bisa komunikasi dengan kepsek dan Kacab dan/atau tim Cabdis ya bang,” tulisnya.
Pantauan wartawan lokasi sekolah pada Sabtu (23/3) sekira pukul 10.13 WIB, terlihat ratusan kendaraan para siswa sudah terparkir rapi di dalam lingkungan sekolah, tepatnya berada di dekat ruang guru SMKN 2 Rantau Utara, Labuhanbatu.
Dari pengakuan yang merupakan siswa laki-laki di sekolah itu mengatakan, saat ini seluruh kendaraan siswa sudah kembali dimasukan kedalam lingkungan sekolah, dan tidak dipungut biaya alias gratis.
“Sudah dimasukan ke dalam semua (kendaraan) pak, gak ada dikutip lagi, gratis sekarang,” kata seorang siswa saat ditemui di sekitar lingkungan sekolah tersebut. (wol/ndi/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post