MEDAN, Waspada.co.id – Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan belum selesai sepenuhnya, meski sudah diresmikan pada 19 Februari 2025. Masih banyak area dari proyek bernilai Rp497 miliar tersebut, sedang dikebut pengerjaannya.
Berdasarkan amatan awak media di lokasi pengerjaan, Rabu (26/2), sekitaran sisi tanah lapang masih tampak dilakukan pengorekan tanah dengan alat berat. Pengorekan bertujuan untuk pemasangan sejumlah tiang lampu sebagai penerangan.
“Untuk pasang lampu bang, dua tiang ini bang,” ucap salah seorang pekerja.
Kemudian di sisi belakang panggung rakyat, tampak dilakukan pencabutan rumput sebagai taman. Menurut pekerja yang ditemui di lokasi, rumput tersebut sejatinya sudah ditanam di situ. Namun disuruh bongkar lagi untuk ditanami rumput yang baru.
“Saya hanya disuruh mencabut saja bang, karena mau ditanami yang baru lagi,” ungkapnya.
Pekerja lain juga tampak fokus membereskan pengerjaan bantalan sintetis di area jogging track. Sarana ini sebelumnya rusak di beberapa titik lintasan joging, usai diresmikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution saat itu. Pekerja terlihat melumuri lem di bagian dasar bantalan karet sintetis yang sebelumnya terkelupas. Sedangkan sisa-sisa karet sintetis jenis Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM) itu, terlihat sudah dipinggirkan di luar area jogging track.

Begitupun area basement atau ruang bawah tanah dua lantai juga terlihat sedang dikebut pengerjaannya. Area tersebut sudah dibangun dua unit eskalator dan sejumlah ruang mirip stand berjualan bagi pelaku UMKM. Masih pada bagian bawah tanah, tampak pekerja masih melakukan penimbunan dan pengerasan. Di area itu juga terlihat ada genangan air yang cukup banyak. Bagian proyek yang belum rampung pada area ini adalah basement I dan II yang direncanakan untuk tempat parkir dan beberapa kantor dinas di dalamnya.
Larang Merekam
Dalam peninjauan pengerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan itu, awak media sempat mendapat pelarangan untuk merekam area bawah tanah oleh dua orang petugas lapangan di lokasi.
“Bang, abang dari mana bang? Gak boleh merekam dan foto-foto di sini (area bawah tanah, red), bang,” ujar pria berperawakan sawo matang tersebut sembari mengarahkan telunjuknya ke area bawah tanah.
“Ini kan belum selesai, bang. Kalau bagian atas mau di foto-foto boleh, bang. Harus izin dulu orang abang, ayo kita ke kantor di bawah untuk minta izinnya, bang,” sambungnya dengan wajah tidak bersahabat.
Dua orang pekerja itu masih tampak bersikeras melarang wartawan melakukan perekaman. Bahkan sempat mengikuti gerak gerik dan langkah wartawan usai enggan meladeni dan mengindahkan permintaan mereka. Terlebih tidak ada aturan atau imbauan dilarang memotret pada area tersebut.
Anggaran Multiyears
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (Perkim Cikataru) Kota Medan, Alexander Sinulingga, sebelumnya mengakui bahwa proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan memang masih dalam proses pembangunan, dan anggaran yang digunakan pada tahun anggaran 2023-2024 (APBD Medan tahun jamak/multiyears).
Ia menegaskan tak ada penambahan anggaran untuk pembangunan proyek Lapangan Merdeka Medan di tahun ini. Pengerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan pun ditarget selesai pada pertengahan tahun ini. “Tidak ada penambahan anggaran. Itu total anggaran Rp480 miliar itu untuk sampai pembangunan selesai,” katanya di salah satu media lokal, Selasa (25/2).

Dikatakannya, penambahan anggaran yang dilakukan untuk sarana prasarana (sarpras) jika proyek tersebut sudah selesai. “Kalau penambahan sarpras itu satu hal yang berbeda, jangan nanti ditafsirkan satu kegiatan. Dan anggaran sarpras sebesar Rp70 miliar itu setelah proyek pembangunan selesai,” terangnya.
Alex juga mengimbau agar warga Medan meningkatkan kesadaran dalam menjaga fasilitas pelayanan publik. “Intinya kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Karena kemarin track jogging yang terbuat dari karet sintetis jenis Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM) dirusak. Masak yang masuk ke situ orang naik sepeda. Itu yang kita sesalkan. Ya digunakan sesuai fungsinya-lah. Ini kadang ada yang duduk-duduk di situ, sambil ngobrol-ngobrol tanpa sadar sambil mengelupas karetnya,” ucapnya.
Diakuinya bahwa untuk area parkir memang sejauh ini masih ditempatkan di seputaran Lapangan Merdeka Medan. “Kemarin sudah disampaikan kalau area Lapangan Merdeka itu steril dari kegiatan apapun kecuali kegiatan masyarakat. Kalau parkir basement masih dalam pembersihan parkir,” ucapnya.
Jogging track akhirnya ditutup sementara waktu sembari menunggu perbaikan yang sedang dilakukan pekerja. Padahal sehari setelah diresmikan, area tersebut sudah bebas untuk digunakan oleh masyarakat. (wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post