MEDAN, Waspada.co.id – Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut) mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengatasi permasalahan produk minyak goreng Minyakita yang volumenya dikurangi dan beredar di pasaran.
Anggota Komisi B DPRD Sumut, Gusmiyadi mengatakan, berkurangnya jumlah volume minyak goreng dengan merk Minyakita tentunya sangat meresahkan masyarakat, khususnya Sumut harus menjadi perhatian Pemerintah.
“Kita harus mengecek di seluruh layanan produksi Minyakita, dan pastinya kita nanti menindaklanjuti berbagai temuan, kemudian setelah itu bisa menjadi momentum untuk dilakukan evaluasi secara keseluruhan,” kata Gusmiyadi kepada wartawan, di Medan, Senin (10/3).
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan,
apa yang menjadi temuan-temuan dilapangan sekarang ini, tentunya sangat berpotensi merugikan masyarakat.
“Sehingga semua pihak terkait, terutama di Pemerintahan itu harus segera melakukan proses cek ata sidak pasar terhadap ketersediaanya kemudian memeriksa volumenya,” ujarnya.
Dia mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut untuk selalu memberikan laporan.
“Untuk memastikan kasus Minyakita ini tidak harus sampai terjadi. Pastinya akan kita sidak dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan akan menjadi refrensentasi kita untuk melakukan pemeriksaan,” ucapnya.
Selain itu, Gusmiyadi juga mengapresiasi Pemerintah khususnya Presiden Prabowo Subianto karena banyak hal-hal detail yang menjadi temuan dari tentunya sangat menguntungkan masyarakat.
“Saya berharap semua stakeholder agar berhati-hati, dengan permainan-permainan serupa sebelumnya sudah ada temuan BBM dan hari ini soal minyak, sehingga ini menjadi sangat penting agar semua pihak berhati-hati dan jangan melakukan hal-hal yang tidak semestinya karena Pemerintah ingin melakukan bersih-bersih untuk menjaga kestabilan ekonomi kita agar rakyat lebih sejahtera,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Mulyadi Simatupang belum bisa memberikan tanggapannya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post