AEK KANOPAN, Waspada.co.id – Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Mufti Ahmad Dalimunthe menggertak para kepala desa yang ada di Kabupaten Labura melalui chat WhatsApp.
Gertakan tersebut menyatakan Komisi A DPRD akan turun ke desa untuk pemeriksaan dan hasilnya akan direkomendasikan ke kejaksaan negeri. Nada ancaman membuat para kepala desa resah akan tindakan Mufti Ahmad Dalimunthe yang kini bersebar luas di ruang lingkup pemerintahan.
Mufti Ahmad Dalimunthe diduga bernada arogan kepada kepala desa terkait anggaran dana desa tidak diganggu. Mufti Ahmad yang menjabat Wakil Ketua Komisi A DPRD Labura menunjukkan sikap kurang beretika menjadi perbincangan publik.
Bukti pesan chat WhatsApp Mufti Ahmad ditujukan pada para kepala desa bertulisan, “Assalamualaikum, ini Mufti Ahmad Komisi A pak, sudah sampai info pak,” tulis Mufti Ahmad pada para kepala desa dengan nomor WhatsApp 0813286xx751.
Kemudian Mufti kembali mengirimkan pesan chat WhatsApp bertulisan, “Assalamualaikum pak Kades, kawan-kawan Komisi A nanya kabar, kalau tidak ada kabar supaya turun Komisi A ke desa bapak-bapak untuk pemeriksaan,” tulis Mufti Ahmad.
Selanjutnya Mufti Ahmad diduga mengancam bahwa akan melakukan pemeriksaan dan hasilnya direkomendasikan ke kejaksaan negeri.
“Hasilnya akan kami rekomendasikan ke kejaksaan negeri, sore ini kami tunggu kabarnya. Kalau ga ada kabar juga ga usah aja ya pak tolong sampaikan kawan-kawan. Tunggu saja laporan terkait desa orang bapak di kejaksaan negeri, terimakasih,” sebut Mufti Ahmad lewat pesan chat WhatsApp.
Mufti Ahmad yang merupakan mantan Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Labura itu mengirimkan berita tentang kasus dugaan korupsi mantan Kades Kanopan Ulu yang ditahan Kejaksaan Negeri Labuhanbatu.
Ketua Komisi A DPRD Labura H. Ari Palopo Susilo Siregar dikonfirmasi Waspada Online, Selasa (20/8) atas tindakan Wakil Ketua Komisi A yang diduga mengancam para kepala desa tidak banyak memberikan komentar.
“Saya jalan ke Medan, lagi nyetir,” sebut H. Ari Palopo Susilo Siregar yang akrab disapa H. Popo Siregar pada Waspada Online via chat voice mail.
Sementara Mufti Ahmad dikonfirmasi via chat WhatsApp tidak memberikan jawaban walau pesan chat terkirim dan terbaca centang biru dua. (wol/rsy/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post