SIPISPIS, Waspada.co.id – Warga Kecamatan Sipispis, Desa Bartong, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Rezeki Abadi Sambosar (RAS) yang berada di kawasan Kecamatan Raya Kahaean, Desa Sambosar Raya, Kabupaten Simalungun.
Pantauan Waspada Online, Rabu (13/3), lokasi PKS tersebut berada di perbatasan antar Kabupaten Simalungun dengan Kabupaten Sergai dan lokasi tak jauh dari pemukiman warga, sehingga yang terdampak dari bau busuk yang diduga dari pabrik tersebut dirasakan dan di keluhkan warga Desa Bartong, Sergai.
Salah satunya, Nuryani (52 th) warga Desa Bartong mengatakan, ia bersama warga lainnya sangat terganggu dengan aroma bau busuk yang sangat menyengat yang diduga dari pabrik tersebut.
Selain bau yang tidak sedap, kata dia, warga sekitar juga terganggu dengan suara bising dari pabrik kelapa sawit tersebut. Bahkan lantaran bisingnya suara dari pabrik itu sampai suara azan tidak terdengar.
“Jadi yang paling mengganggu bau nya itu sangat menyengat, apalagi saat hujan semakin bau karena menguap nggak nyaman la kami dengan bau itu,” keluhnya.
Hal senada juga diucapkan Rizal (35 th) warga sekitar, ia mengeluhkan keberadaan pabrik kelapa sawit yang baru 6 bulan beroperasi. Pasalnya, PKS tersebut beroperasi selama 24 jam nonstop yang membuat suara mesin mengganggu waktu istirahat warga.
Tak hanya itu, kata dia, keberadaan Pabrik Kelapa Sawit membuat warga sekitar tak nyaman, karena aroma tak sedap yang diduga dari limbah pabrik.
“Selain menghirup bau busuk, suara mesin sangat mengganggu waktu istirahat, begitu juga dengan truk mereka hilir mudik kami warga hanya bisa menghirup abu,” ungkapnya.
Warga juga khawatir jika limbah PKS tersebut dapat mencemari lingkungan, terutama sungai Bahbolon yang kini menjadi objek wisata andalan di Kabupaten Sergai. Apalagi, dalam sepekan terakhir air sungai Bahbolon sempat mengeluarkan aroma busuk yang diduga tercemar limbah.
Kekhawatiran itu disampaikan salah satu pemandu wisata arung jeram sungai Bahbolon Leo Nardo (28 th), ia juga membenarkan air sungai Bahbolon sepekan terakhir mengeluarkan aroma busuk seperti tercemar limbah.
“Air sungai Bahbolon sering berbau busuk seperti tercemar limbah, sebelumnya air sungai Bahbolon ini sangat bagus, kita khawatir air sungai Bahbolon tercemar limbah,” ucapnya.
Sementara itu, Humas PKS PT RAS J Purba saat ditemui Waspada Online, membantah kalau limbah perusahaan dibuang ke sungai. Ia mengatakan bahwa perusahaan tidak pernah membuang limbah pabrik ke aliran sungai.
Ia menyebutkan, bahwa PT RAS memiliki kolam pengelolaan limbah, dan selama beroperasi hanya baru empat kolam terisi sedangkan dua kolam belum terisi dan belum penuh.
“Kita sudah membuat master plan-nya untuk pembuangan limbah di areal sawit bukan di aliran sungai, dan saat ini limbah belum juga penuh dan belum pernah membuangnya, jadi jika ada tuduhan pencemaran itu semua tidak benar,” ujarnya.
Sementara untuk aroma busuk, J Purba juga membantah karena ia merasa lokasi PKS dapat dikatakan jauh dari permukiman warga.
“Jadi kita mau tahu warga mana yang merasa tidak nyaman. PKS ini belum sampai setahun beroperasi kolam limbahnya juga belum semua terisi, kita juga sudah punya pembuangannya di areal sawit bukan aliran sungai,” pungkasnya. (wol/rzk/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post