PANGURURAN, Waspada.co.id – Sejumlah warga di Kecamatan Pangururan, mengeluh soal pasokan dan pendistribusian air dari PDAM Tirtanadi Cabang Samosir. Hal ini dikeluhkan sejak beberapa hari terakhir.
J. Sinaga salah seorang warga yang beralamat di jalan Ronggur, saat ditanyai wartawan menjelaskan bahwa sudah lebih seminggu, rumahnya tidak dialiri air.
“Setetespun tak ngalir, begitu juga dengan rumah tetangga kami ini,” ketusnya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh salah seorang ibu rumah tangga A Sibarani yang beralamat di Pangururan. Menurutnya aliran air dirumahnya tidak maksimal dan pembayaran air yang digunakan tidak sesuai.
“Air hidup hanya pada saat pukul 02.00 WIB dini hari, padahal kita butuh air itu sore hari untuk mencuci, mandi dan lain sebagainya. Yang kita herankan, air yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pembayaran yang terapkan oleh PDAM Tirtanadi Samosir, terkadang kami membayar mencapai hingga Rp200 ribu,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan dilapangan, tampak air yang mengalir ke beberapa rumah warga justru bercampur dengan lumpur dan mengeluarkan bau tak sedap.
Kepala PDAM Tirtanadi Cabang Samosir, Adenin Ginting saat dikonfirmasi Waspada Online lewat telepon selulernya, Senin (20/1), menyebutkan kendala air yang tidak maksimal, pihaknya akan berupaya mencari permasalahannya dan akan melakukan perbaikan.
“Memang ada sedikit kendala bang, ini lagi kita proses untuk melakukan suatu perbaikan. Kita akan berusaha untuk mencari permasalahannya, kita juga akan berupaya melakukan perbaikan,” ucapnya.
Untuk sementara waktu, menurut Adenin, pihaknya akan melakukan pendistribusian air melalui mobil tangki. “Kita berupaya mendistribusikan air melalui mobil tangki bang. Yang pastinya kita akan berupaya untuk menyelesaikan masalahkan ini,” katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, beberapa warga yang dihubungi wartawan, menyebut air belum juga mengalir. (wol/ward/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post