SEI KEPAYANG, Waspada.co.id – Warga tumpah ruah ke jalan hanya untuk menyambut kehadiran Dr Drs Nikson Nababan MSi, Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, Minggu (30/6).
Mereka hampir tak percaya, Nikson Nababan, mantan Bupati Tapanuli Utara itu meningkatkan kaki di kampung mereka, yakni di Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
“Akhirnya pak Nikson datang, hidup pak Nikson, selamat datang ke kampung kami,” teriak para warga menyambut Nikson. Mereka ternyata sudah sedari siang setia menunggu Nikson.
Musik khas tradisional Batak Toba dan gadis belia nan cantik dengan tarian tortor, ditampilkan menyambut Nikson. Terdengar bisik-bisikan kalau Nikson disebut warga sosok ganteng, muda dan energik.
Lewat tokoh bermarga Harianja, masyarakat resmi menyampaikan selamat datang kepada Nikson Nababan. Doa kepada Tuhan pun dipanjatkan agar pertemuan silaturahmi tersebut berjalan lancar.
“Mantap memang pak Nikson ini, sepuluh tahun pimpin Taput, kita dengar beritanya bagus dia mimpin. Kan ada juga banuaknieluqrga disana, juga kek gitu dibilang. Makanya udah cocok bapak ini maju, pantas jadi gubernur,” kata sejumlah warga soal sosok Nikson, yang duduk di bagian belakang.
Menandai cinta kasih sayang dan dukungan penuh kepada Nikson Nababan yang telah siap bertarung di Pilgubsu pada November 2024, warga disana pun memberi ulos.
“Ulos ini sebagai jembatan kita meminta pertolongan Tuhan Yang Maha kuasa, kiranya apapun yang bapak rencanakan, diberikanNya kepada bapak,” ujar salah satu tokoh lainnya dalam bahasa Batak.
Meski yang hadir mayoritas dari suku Batak Toba, sejumlah masyarakat suku Jawa, Melayu dan Nias, juga hadir dalam silaturahmi bersama Nikson Nababan, peraih gelar doktor (S3) ilmu pemerintahan dan pembangunan dari IPDN itu.
Suasana Nikson bersama warga tampak hangat. Sebagian dari warga pun menyampaikan saran dan masukan. “Kalau soal dukung mendukung, kami telah tuntaa itu terhadap pak Nikson,” kata Harianja.
Namun ia berharap agar produktivitas pertanian sawah di sana, diperhatikan Nikson kelak jika sudah terpilih menjadi Gubernur Sumut lima tahun ke depan.
“Irigasi sawah maksud kami pak, tolonglah menjadi pertanian,” timpal warga lainnya secara spontan. “Sebab di sini dari 6.000-an hektar lahan, paling hanya tinggal 10 sampai 20% yang produktif,” sambungnya.
Dalam sesi sambutannya, Nikson Nababan pun menyampaikan terima kasih atas hangatnya sambutan warga. Sejujurnya, kata Nikson, ia tidak membayangkan banyak dan ramahnya warga yang datang.
“Terus terang saya takjub, terima kasih bapak ibu dan saudaraku sekalian, saya tentu semakin bersemangat untuk membangun Sumatera Utara yang lebih hebat lagi,” ujar Nikson yang disambut gemuruh tepuk tangan warga.
Ia pun merasa berhutang budi kepada warga. “Mudah-mudahan ada hari baik, kesempatan baik lagi kita ketemu. Mari ya sama-sama kita berjuang, berjuang dululah biar bisa kita jadi gubernur,” kata Nikson.
Namun ia menegaskan, jangan pernah memilih dirinya karena uang. Menurutnya membiasakan pemimpin menyogok masyarakat, sama saja dengan membiarkan diri diekploitasi pemimpinnya kelak.
“Saya selama sepuluh tahun memimpin Tapanuli Utara, tak pernah memungut biaya apapun untuk jabatan, apakah itu kadis, kepala sekolah dan lainnya. Juga untuk agar bisa dibangun jalan atau apalah itu, saya hindari betul,” tegas Nikson.
“Karena apa, ya sudah pasti marwah kita diukur dengan uang, maka semuanya jadi main-main, ugal-ugalan, yang rugi kan masyarakat. Bagaimana pemimpin bisa tegak lurus ke masyarakat jika sudah terbiasa sogok menyogok,” sambungnya.
Nikson pun menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produktivitas pangan, yang juga salah satu masuk dalam visi misinya.
“Tadi seperti masukan ke kami, soal irigasi, nah ini saya sangat setuju itu. Tentu harus kita tingkatkan produktivitas pertanian, padi kita, dengan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,” jelas Nikson. (wol/pel)
Discussion about this post