Waspada.co.id – Susu kental manis atau SKM masih sering dianggap sebagai asupan gizi dan merupakan susu sapi. Padahal, ada banyak risiko kesehatan bila kerap mengonsumsi SKM khususnya untuk anak-anak. Salah satunya risiko stunting yang menghantui pertumbuhan anak-anak.
dr. Davrina Rianda, M.Gizi, peneliti di Human Nutrition Research Centre (HNRC), Institut Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan susu kental manis bukanlah asupan bergizi, melainkan hanya sumber gula. Pemberian SKM pada anak yang tinggi gula ini bisa memengaruhi pertumbuhan anak sehingga menyebabkan stunting.
“Ini bisa memengaruhi preferensi rasa anak. Kalau anak terbiasa makan atau minum minuman manis, ini menggantikan makanan-makanan bergizi, sehingga bisa menyebabkan stunting,” ungkap dr. Davrina dalam Konferensi Pers Laporan Hasil Pengaduan Kesalahan Penggunaan dan Promosi Kental Manis oleh Masyarakat dan Produsen, Kamis (8/11).
dr. Davrina mengatakan, empat sendok makan susu kental manis sudah setara dengan 19 gram gula. Memberikan SKM pada anak sama saja mengenalkan air tinggi gula dan bisa memengaruhi preferensi rasa anak.
Anak bisa berdampak enggan mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran atau buah-buahan, karena terbiasa diberikan asupan manis dan tinggi gula. Tentu ini akan memengaruhi pertumbuhan si kecil hingga berisiko stunting.
“SKM bisa membuat anak terbiasa makan makanan manis hingga tidak doyan sayuran,” ungkap dr. Davrina.
Selain risiko stunting yang mengancam anak-anak, pemberian susu kental manis berlebih juga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit termasuk obesitas.
Anak-anak yang mengalami stunting ini pun juga tak menutup kemungkinan mengalami penyakit tak menular lainnya di kemudian hari.
“SKN memiliki kandungan gula dan kalori yang tinggi. Ini akan disimpan menjadi lemak, sehingga anak bisa kegemukan,” kata dr. Davrina.
“Dalam tubuhnya sudah terporgram kekurangan zat gizi dalam jangka panjang. Akibatnya terganggu mafboliknya, dan anak-anak stunting jadi bisa berisiko terkena penyakit-penyakit tidak menluar seperti kencing manis, diabetes dan lain-lain,” tambahnya. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post